Upaya yang Harus Dilakukan jika Anak Terdiagnosa Anemia

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi anak yang alami anemia terlihat lemas, begini penuturan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A

TRIBUNHEALTH.COM - Selain anak-anak, rupanya kelompok lain yang berisiko tinggi mengalami anemia adalah kelompok remaja yang berusia 10-19 tahun.

Apalagi remaja perempuan yang memasuki fase menstruasi.

Adapun salah satu faktor yang meningkatkan risiko anak mengalami anemia adalah pemenuhan gizi yang kurang tepat.

"Jadi itu tadi ya, praktik pemberian MPASInya kadang-kadang kurang tepat.

Ibu-ibu kita masih lebih banyak mengandalkan sumber-sumber pemberian dari nabati dan sayur.

Sayur itu sehat, harus ada setiap hari.

Tetapi jangan sampai melupakan sumber dari protein hewani," jelas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.

Lalu bagaimana cara agar anak yang mengalami anemia tetap dapat memenuhi indikator tumbuh kembangnya?

Baca juga: Mahasiswi Kedokteran Ditemukan Tewas Dengan Mulut Berbusa di Kamar Indekos Semarang

- Apabila sudah terdeteksi seorang anak menderita anemia, maka harus segera diberikan terapi.

Ilustrasi anemia pada anak karena kekurangan zat besi, begini ulasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A (kompas.com)

Perlunya untuk mencari tahu terlebih dahulu penyebab anemia yang dialami anak dan sesegera mungkin untuk dilakukan terapi.

Anemia yang diulas oleh Tribunhealth.com dalam artikel ini adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi.

dr. Devie menerangkan jika anemia akibat kekurangan zat besi lebih banyak dialami oleh sang buah hati.

Baca juga: Pernah Hina Tubuh Nagita Slavina 10 Tahun Lalu, Artis Ini Malu dan Sebut Mulutnya Seperti Comberan

"Jadi kalau anak kita sudah terdeteksi menderita anemia dan sudah didiagnosis menderita kekurangan zat besi maka kita berikan suplementasi zat besi.

Memang agak lama, jadi kita berikan antara 4 sampai 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan zat besi di dalam tubuh," jelas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.

- Apabila terdeteksi keterlambatan tumbuh kembang, maka harus segera dikejar dengan melakukan stimulasi tumbuh kembang.

Hal ini agar penderita anemia dapat mengejar anak-anak lain yang tidak menderita anemia.

BERITA LAIN >>> Peran Pemerintah Dalam Menanggulangi Anemia di Indonesia, Begini Kata Dokter Spesialis Anak

Ilustrasi anemia pada anak, begini paparan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A (Pixabay.com)

Ternyata anemia tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, bahkan kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak.

Ada anggapan yang tumbuh subur di masyarakat yang menganggap jika anemia bisa diturunkan dari seorang ibu bahkan bisa terjadi sejak di dalam kandungan.

Lantas benarkah hal ini?

Halaman
12