TRIBUNHEALTH.COM - Faktor risiko seperti usia dan masalah psikologis apakah juga mempengaruhi terjadinya Alopecia?
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Ammarilis Murastami menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Health.
"Alopecia sendiri kalau mislanya proses autoimun itu bisa mengenai segala usia. Jadi harus dipisahkan antara proses kerontokan rambut itu ada sendiri. Nah, proses kerontokan rambut ini dapat menyebabkan Alopecia. Tapi ada kondisi autoimun yang benar-benar namanya alopecia," ujar dr. Ammarilis
Baca juga: Mengenal Alopecia Beserta Penyebabnya, dr. Ammarilis Murastami Sp.KK Beri Penjelasan
Misalnya kerontokan rambut karena stres psikis, pasca sakit atau pasca melahirkan bisa terjadi kerontokan rambut yang hebat.
Kerontokan rambut yang hebat lebih dari 100 helai dan lain sebagainya dinamakan Telogen effluvium.
"Nah, tapi kalau memang karena telogen effluvium biasanya ada faktor yang mendasari. Kalau alopecia aerata sendiri, autoimun itu bisa mengenai diberbagai macam usia. Jadi bisa usia muda, usia pertengahan, usia produktif ataupun usia lanjut," imbuhnya
Faktor yang sangat mempengaruhi proses autoimun adalah diantaranya stres psikis.
Alopecia atau kebotakan merupakan kondisi kerontokan rambut yang sebenarnya secara normal adalah hal biasa, namun pada alopecia kerontokan rambut melebihi 100 helai per hari.
Baca juga: dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK Paparkan Kiat Mengatasi Alopecia atau Kebotakan
Misalnya jumlah rambut yang rontok melebihi 100 helai per hari, lama-lama akan menyebabkan terjadinya kebotakan atau disebut dengan Alopecia.
"Salah satu kondisi yang menyebabkan Alopecia ini dinamakan Alopecia aerata. Dan itu biasanya berhubungan dengan proses autoimun, jadi dari dalam tubuhnya sendiri," kata dr. Ammarilis
Lantas penyebab dari Alopecia itu apa?
"Untuk alopecia sendiri, yang disebut alopecia aerata biasanya disebabkan oleh proses autoimun," katanya
Jadi dimana proses autoimun itu menganggap rambut sebagai benda asing, jadi menyebabkan timbulnya rontok dan terjadi kebotakan, jadi proses dalam tubuh kita sendiri." pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ammarilis Murastami Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/PP)