TRIBUNHEALTH.COM - Orgasme sangat penting dalam kehidupan seksual.
Dengan orgasme maka kepuasan bercinta akan tercapai.
Pakar kesehatan seksual dan reproduksi menuturkan bahwa orgasme meningkatkan pelepasan dopamin (hormon kebahagiaan), oksitosin (hormon cinta), dan endorfin (penghilang rasa sakit alami) di otak.
Namun masalah yang umum dijumpai adalah beberapa wanita mengaku jika sulit mengalami orgasme saat berhubungan seksual dengan pasangannya.
Baca juga: CURIGA Istri Selingkuh Akibat Putranya Mirip Adiknya, Hasil Tes DNA Bikin Keluarga Kaget
Lalu apakah durasi berhubungan seksual memengaruhi orgasme seorang wanita?
Mengenai hal ini, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang merupakan Medical Sexologist memberikan tanggapannya.
"Kita enggak berbicara waktu.
Jadi berapa lama ini hubungan seks yang sehat?
WHO cuman menetapkan 30 menit dari foreplay lalu penetrasi ya.
Lalu bicara yang namanya orgasme wanita dan pria itu harus ada," tutur Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 20 Juli 2023.
Baca juga: Solusi Agar Wanita Dapat Mencapai Orgasme, Terkait dengan Posisi Hubungan Seksual & Hormon Estrogen
dr. Binsar menyarankan jika biarkan wanita terlebih dahulu yang mengalami orgasme.
"Makanya dalam teknik hubungan seksual yang saya sering bilang sama pasien atau orang-orang yang saya ajar edukasi bahwa wanita itu harus mengalami orgasme terlebih dahulu baru pria.
Susah, wanita itu susah orgasme, jujur.
Kalau prianya pengennya buru-buru, selesai," imbuh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Menurutnya, durasi berhubungan seksual selama 30 menit adalah waktu yang relatif.
Rata-rata durasi berhubungan seksual yang dialami oleh kebanyakan orang adalah sekitar 20-30 menit.
Jika berhubungan hingga 1-2 jam maka bisa saja menimbulkan rasa sakit.
"Kalau pria bilang 'saya 2 jam bisa mempertahankan ereksi'.
Jangan-jangan lu retarded ejakulasi atau delayed ejakulasi.