TRIBUNHEALTH.COM - Cacingan selain menyerang usus, apakah bisa mengakibatkan komplikasi pada organ-organ lainnya?
Dokter spesialis anak, konsultan infeksi dan penyakit tropis, dr. Ayodhia Pitaloka menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.
"Cacing pita itu dari usus bisa naik ke paru-paru dan bisa menyebabkan infeksi pada paru-paru. Jadi batuknya bisa keluar cacing, entah, kita punya kasusnya macam-macam seperti itu," kata dr. Ayodhia.
Ada beberapa jenis cacing yang bisa masuk ke otak, sehingga membuat seseorang menjadi tidak sadar.
Baca juga: Gejala Kecacingan Antara Anak dan Orang Dewasa Berbeda, Dokter: Dewasa Lebih Ringan Gejalanya
"Cacing gelang ini cukup bisa masuk ke berbagai organ ya, jadi cukup bisa menyebabkan jadi kuning karena masuk ke pankreas. Nah, macam-macam yang bisa diakibatkan, jadi tidak hanya usus tapi bisa kemana-mana," lanjutnya.
Bisa kemana-mana apakah karena disebabkan bentuknya yang kecil, sehingga aksesnya bisa ke berbagai organ?
"Ya termasuk juga dari patofisiologinya. Patofisiologi adalah mekanisme perjalanan di tubuh. Jadi dia kadang-kadang tidak sengaja terhirup masuk paru-paru, sehingga bisa menyebabkan gejala pada paruparu," imbuhnya.
Bila terdapat rongga-rongga yang tebuka, dan cacing bersifat gesit, jika merasa salah jalan maka akan masuk ke tempat-tempat yang seharusnya tidak ia masuki.
Baca juga: Jika Anak Mengalami Cacingan, Apakah Bisa Menularkan ke Temannya? Ini Tanggapan dr. Ayodhia Sp.A
Terhidup artinya apakah bisa masuk melalui saluran hidung?
"Bukan, jadi dia di saluran nafas itu dari usus bisa naik, jadi seolah-olah terhirup. Antara saluran cerna dan pernapasan itu kan sebelahan, apabila salah dia bisa masuk ke saluran napas," terang dr. Ayodhia.
Berbicara tentang cacingan, ialah suatu penyakit infeksi yang paling sering menyerang anak-anak.
Karena anak-anak adalah kelompok usia yang belum mampu menjaga kebersihan dengan baik dan juga belum mampu menjaga kebersihan lingkungan dengan baik.
Misalkan tidak cuci tangan terutama setelah buang air besar (BAB) atau sebelum makan, BAB sembarangan, atau misalnya berjalan tanpa alas kaki.
Risiko terjadinya cacingan antara anak-anak dan orang dewasa adalah sama.
Hanya saja orang dewasa lebih paham bagaomana cara menjaga kebersihan diri, sehingga penyakit ini lebih jarang ditemukan pada orang dewasa.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ayodhia Pitaloka P. Mked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM). Seorang dokter spesialis anak, konsultan infeksi dan penyakit tropis.
(TribunHealth.com/PP)