TRIBUNHEALTH.COM - Sebelum konsumsi jamu atau suplemen untuk kewanitaan harus konsultasi ke dokter atau tidak?
Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Wartakota Production.
"Kalau saya secara pribadi, kalau ada seorang wanita datang bertanya, sepanjang itu untuk kebugaran, untuk hasrat silahkan. Tapi dengan catatan, kalau memang sudah terganggu, obat-obat atau jamu atau suplemen tadi gak akan bermanfaat. Bagi si wanitanya hanya buang uang, kasihan, tanpa manfaat," ujar dr. Binsar.
Baca juga: Minuman dengan Unsur Manjakani Apakah Berpengaruh Terhadap Kesehatan Vagina? Ini Kata dr. Binsar
Banyak diluaran sana jenis jamu yang diklaim terdapat unsur manjakani.
"Saya menyarankan, jamu atau suplemen lebih baik yang sudah teregister dari BPOM. Karena masalahnya akan membuat nanti kalau belum teregister takutnya bahan bakunya gak jelas," ujar dr. Bisnar.
"Udah masuk BPOM aja banyak yang ditarik. Suplemen-suplemen pria ternyata di dalamnya ada obat erektogenik, obat-obat kimia," lanjutnya.
Padahal jamu tradisional tidak terukur berapa gram kandungannya.
"Makanya saya bilang, biasanya kalau di BPOM dia akan minta namanya register itu dengan takaran. Ingredientsnya apa aja, tertakar berapa gram," imbuhnya.
Baca juga: Jangan Asal-Asalan, dr. Binsar: Saya Sarankan Pilih Jamu atau Suplemen Sudah Teregister BPOM
"Semua ramuan tradisional, itu disebut Afrodisiak. Afrodisiak hanya bersifat mendorong atau menstimulus libido (hasrat)," kata dr. Binsar
Pada waktu hasrat seorang wanita bagus, apa yang terjadi?
"Dia mampu menggerakkan otot-otot sekitar vagina dia, sehingga berdenyut," lanjutnya
Apakah aman konsumsi minuman perapat vagina?
"Aman. Inget ya, hanya bisa berfungsi pada usia reproduktif. Lalu bagaimana dengan usia menopause? Apakah bisa semua itu? Ya belum tentu," singkatnya.
Makanya kembali. testimoni bukan evidence atau bukti secara medis.
Semua suplemen, jamu hanya membuat wanita bugar, libidonya lebih tinggi, sehingga kekuatan ototnya lebih baik.
Ini disampaikan pada tayangan YouTube Warta Kota Production, bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexologist.
(TribunHealth.com/PP)