TRIBUNHEALTH.COM - Seiring berjalannya waktu, perilaku seksual rupanya semakin berkembang.
Pernahkah sobat sehat mendengar istilah seks anal?
Ya, seks anak sering dilakukan guna meningkatkan kepuasan seksual maupun menghindari kehamilan.
Seks anal merupakan aktivitas seksual di area anal yang umumnya meliputi penetrasi penis ke anus, penetrasi jari atau mainan seks ke anus hingga seks oral yang dilakukan dengan menstimulasi anus di dalam rongga mulut.
Baca juga: VIRAL 2 Wanita Asyik Berjoget Pakai Seragam Polri Tanpa Celana, Netizen:AZIS Siap2 Dipanggil Propam!
"Perilaku semakin modern, kan seks itu ada kalau kita lihat bicara tentang ilmu sexologis tidak hanya sekedar bicara fisik, psikis, tapi juga bicara religi dan budaya," ucap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Nah yang menjadi persoalan hari ini adalah budaya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 17 November 2023.
Budaya yang semakin bebas, yang semakin terbuka sehingga berhubungan seksual sebelum menikah dianggap hal yang biasa dan bukanlah hal yang tabu lagi.
Bahkan ada anggapan jika keperawanan bukanlah suatu hal yang sakral dan dipentingkan.
Pada akhirnya perilaku seks menjadi merajalela.
Baca juga: MENGERIKAN! Telinga Pria Ini Dipenuhi Belatung Akibat Lalat Bertelur
Semakin banyak orang berimprovisasi, semakin banyak orang melakukan suatu hubungan seksual dengan improve maka akan menyebabkan orang tersebut semakin ingin tahu.
Bukan lagi secara natural atau normal hubungan seks tersebut, tetapi akan ada namanya improve atau suatu hal coba-coba.
"Kalau saya melakukan ini bagaimana ya, kalau saya melakukan ini bagaimana ya, gitu," tutur Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Sesuatu yang secara budaya itu normal, contoh kalau di negeri kita di Indonesia budaya timur ya, sesuatu yang namanya hidup bersama tanpa nikah kan dalam tanda kutip masih agak sedikit tabu atau sedikit sesuatu yang asing," ucapnya.
"Tapi di Western people, sesuatu yang lumrah. Coba-coba dulu sebelum nikah. Pertanyaannya, kalau coba-coba aja nggak ada yang cocok kagak jadi nikah-nikah," tandas dr. Binsar.
"Mencintai orang yang mau nikah gampang, tapi mencintai orang yang sudah dinikahi susah," tambah Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Persoalannya akhirnya kalau nggak cocok kan bubar, akhirnya nggak nikah-nikah secara resmi," kata dr. Binsar.
Pasalnya perilaku ini terjadi terutama di daerah perkotaan atau pada orang-orang yang berperilaku bebas.
Mulai dari masturbasi, oral seks, posisi hubungan seks female on top, male on top, woman on top atau posisi doggy style hingga lotus.
Baca juga: Kakak Perempuan Virgoun Marah Imbas harga Diri sang Adik Diinjak, Minta Inara Rusli Becermin
dr. Binsar mengatakan bahwa hari ini banyak sekali posisi hubungan seksual.