TIPS Menolak Pasangan yang Memaksa Mencukur Rambut Kemaluan Kita, Ini Kata Dokter

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi mencukur rambut kemaluan, ini pemaparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

TRIBUNHEALTH.COM - Secara normal, rambut kemaluan akan muncul pada saat seseorang memasuki masa pubertas.

Perubahan hormon menyebabkan rambut di area pribadi muncul.

Rambut pubis atau rambut kemaluan akan meuncul secara lebat pada pria maupun wanita.

Beda halnya dengan rambut di kepala, rambut di area intim ini memiliki bentuk yang khas.

Baca juga: Kisah Sedih Menimpa Pelawak Unang Bagito Ditinggal Istri Usai Jatuh Miskin & Harus Tinggal di Gudang

Selurus apapun rambutmu, rambut kemaluan biasanya memiliki struktur yang kaku dan keriting.

Ilustrasi rambut kemaluan, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (kompas.com)

Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Edukasi Seksual edisi 17 Maret 2022.

Kendati demikian ada beberapa orang yang tidak nyaman dengan keberadaan rambut kemaluan ini.

Sehingga mencukur rambut kemaluan kerap menjadi pilihan.

Baca juga: Korea Berduka, Aktris Park Soo Ryun Meninggal Usai Jatuh dari Tangga

Bahkan meskipun kita tidak ingin mencukurnya, pasangan kita memaksa untuk mencukur habis rambut kemaluan kita.

Jika hal ini terjadi, bagaimana cara mengkomunikasikan dengan pasangan?

Mengenai hal ini dr. Binsar membagikan beberapa tips.

Pertama, beritahu pasangan bahwa rambut kemaluan bermanfaat untuk kesehatan organ reproduksi.

Baca juga: SADIS! Sopir Bunuh Siswi di Mamuju, Pelaku Emosi Saat Korban Berontak Diperkosa

Kedua, apabila rambut kemaluan dihabiskan maka akan memicu munculnya penyakit.

Ilustrasi rambut pubis atau kemaluan, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (grid.id)

Baik itu dermatitis, jamur hingga terjadinya urtikaria atau kemerahan.

"Itu pasti akan muncul dan itu akan bisa menetap," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Kalau kagak ngerti juga, wa saya aja. Kalau pasangannya ngotot ya, kasih tahu. Pertama munculnya penyakit, virus, jamur itu akan muncul dengan mudah bahkan bakteri," ungkap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Hal ini akan mengakibatkan dermatitis atau infeksi kulit.

Baca juga: MIRIS! Ingin Operasi Ganti Kelamin, Bocah Ini Trauma 5 Kali Dicabuli Lansia di Gudang

Tak hanya itu saja, mencukur rambut kemaluan akan memicu rasa gatal karea area organ intim menjadi kering akibat kelembaban yang kurang.

"Kalau ngotot juga, wah saya nyerah nih telepon aja, wa aja dr. Binsar. Kalau nggak bisa juga, silahkan risiko tanggung sendiri," tandas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Perlu menjadi informasi bahwa rambut kemaluan juga berfungsi sebagai bantalan.

Baca juga: Inara Rusli Dituding Pakai Baju Transparan, Begini Jawaban Inara

Halaman
12