TRIBUNHEALTH.COM - Meskipun pertumbuhan rambut pada beberapa bagian tubuh termasuk organ intim adalah hal yang wajar, ternyata ada sebagian wanita yang mengaku tidak nyaman dengan keberadaan rambut tersebut.
Untuk membersihkannya, banyak wanita yang memilih malakukan waxing yang berguna untuk menghilangkan rambut pubis tersebut.
Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Digelar di 9 Provinsi,
Lantas apakah tindakan waxing berbahaya?
Terkait hal ini, dr. Binsar menyarankan untuk tidak melakukannya.
"Saya kalau boleh saran, jangan dikerjakan," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Edukasi Seksual edisi 17 Maret 2022.
Baca juga: SOSOK Selebgram 33 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Selokan dengan Kondisi Mengenaskan
"Karena begini, mode estetik it's not correlated with hygiene ya. Jadi, mode tren itu tidak selalu sesuai dengan yang namanya kebersihan atau kesehatan dari organ reproduksi," ulasnya.
"Ya, ada banyak mitos diluaran sana, katanya kalau gundul lebih bagus," ungkap dr. Binsar.
"Padahal dia nggak tahu kegunaan daripada rambut sekitar organ intim, bagaimana pembasahan vagina akan tetap terjaga dengan adanya rambut," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Si Kembar Rihana Rihani Janji Bakal Kembalikan Uang Korban Tapi Malah Nangis Tak Sanggup Ganti Rugi
Akhirnya pada saat rambut kemaluan dihabiskan, pasti seorang wanita akan mengalami masalah.
dr. Binsar menyebutkan jika wanita yang melakukan tindakan ini pasti akan mengalami dermatitis.
Tak hanya itu saja, menghabiskan rambut kemaluan akan menyebabkan jamur mudah tumbuh lantaran kulit di area organ intim menjadi kering.
Apabila sampai mengalami infeksi, maka infeksi bisa masuk ke dalam vagina.
Bahkan infeksi yang dialami berisiko untuk menjalar.
Baca juga: Memahami Tirah Baring yang Jadi Penyebab Pria 27 Tahun di Tangerang Obesitas hingga 300 kg
Jika sobat sehat berencana melakukan waxing rambut kemaluan atau rambut pubis, sebaiknya memahami dampak yang akan terjadi di kemudian hari.
Sebuah penelitian mengungkapkan jika waxing rambut kemaluan juga bisa meningkatkan risiko penyakit infeksi menular seksual.
Hal ini juga berisiko menimbulkan kondisi tidak nyaman hingga menimbulkan penyakit herpes, bisul, selulitis, kurap, kutil kelamin dan penyakit lainnya.
"Jadi kalau boleh saya sarankan lebih baik jangan diapa-apakan lah, karena ada tujuannya kok keberadaan bagian-bagian dari organ reproduksi tersebut terutama rambut kemaluan," tambahnya.
Baca juga: Bang Ucu, Jawara Silat Betawi Musuh Bebuyutan Hercules di Tanah Abang, Kini Terbaring Lemah
Klik di sini untuk mendapatkan referensi sabun pencuci vagina.
Penjelasan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Edukasi Seksual edisi 17 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.