TRIBUNHEALTH.COM - Singapura merupakan negara yang kerap mengeluh karena dapat 'kiriman' asap dari kebakaran hutan di Indonesia.
Namun, keterangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, baru-baru ini membuat Singapura lebih tenang.
Media asal Singapura, Mothership, menyambut baik teknologi yang dipakai Indonesia untuk mengontrol bencana kebakaran hutan.
Pasalnya kini Indonesia sudah memiliki teknologi yang mumpuni, disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan saat jumpa pers di Ecosperity Week 2023, Selasa (6/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Luhut menyebut kabut asap tidak akan jadi masalah lagi.
Baca juga: Punya Gaji hingga Rp 132 Juta Sebulan, Pekerjaan Ini Justru Sepi Peminat di Singapura, Berminat?
"Sejak itu, [masalah kabut asap] sangat menurun," komentar Luhut, dilansir TribunHealth.com dari Mothership.
Teknologi yang dimaksud adalah teknologi modifikasi iklim, yang memungkinkan untuk menciptakan hujan buatan.
“Hari ini kita mempersiapkan dengan sangat baik. Kita punya teknologi modifikasi iklim,” tambah Luhut.
Dengan demikian, pemerintah bisa membentuk genangan air sebagai stok untuk menghentikan laju api kebakaran hutan.
“Jadi, kita sangat maju dalam teknologi itu saat ini,” tandasnya.
Baca juga: VIRAL Wanita Mirip Puan Maharani Nonton Konser Blackpink di Singapura, Asli atau Cuma Mirip?
Sebagai informasi, Singapura memang sempat bereaksi keras atas kebaran hutan di Sumatra dan Kalimantan.
Pasalnya mereka mengalami kabut asap parah dan mengganggu kesehatan.
Pada tahun 2016, level PSI bahkan mencapai 215 di Singapura.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)