3 TIPS Ereksi Tahan Lama, Langkah Terakhir adalah Tanam Implan

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi gangguan ereksi, begini kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan ereksi adalah momok bagi kaum pria.

Bagaimana tidak, dengan adanya gangguan ereksi maka bisa memicu prahara rumah tangga.

Dokter menjelaskan bahwa sebelum abad 21, apabila terdapat gangguan ereksi yang sudah tidak bisa diobati maka akan dilakukan penyuntikan.

Pasalnya, suntikan pada bagian penis.

Baca juga: SOSOK Pemilik Layanan Spa Panggilan Ini Istri Artis, Tetap Setia Meski Suami Selingkuh

"Gangguan ereksi yang sudah tidak bisa diobati kan di suntik dengan obat nih, kan di suntik di penis di suntiknya toh. Tegang dia, ternyata banyak masalah," ujar Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Masalahnya apa, ternyata masalahnya tidak bisa lagi pembuluh darahnya kembali," timpal Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

ilustrasi penurunan ereksi, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Kompas.com)

dr. Binsar mengatakan jika kondisi ini disebut dengan istilah priapismus.

Apabila kondisi ini tidak diperbaiki maka akan seperti darah yang tersumbat.

"Ditekan, diikat disini (di penis). Akhirnya apa, busuk," sambung Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Ternyata Siswa SMA yang Jalan Kaki 16 km untuk Sekolah Hanya Diberi Ongkos 10 Ribu Setiap Hari

Oleh karena itu, darah yang tersumbat di dalam penis harus diambil.

Setelah darah diambil penis bisa kembali lemas dan tidak tegang terus menerus.

"Hari ini, terapi itu sudah dihilangkan karena banyak risiko," kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Jadi pengobatan ereksi itu memang pertama-tama adalah kita mengobati dengan obat yang namanya ones day. Obat dalam jangka waktu tertentu dan diobati sampai ereksi itu pulih. Itu yang nomor satu," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: FAKTA Pria Bujang Dimutilasi dan Potongan Tubuhnya Tercecer di Solo hingga Sukoharjo

Kemudian selanjutnya adalah mengenai gaya hidup, perlunya memerhatikan gaya hidup yang sehat.

dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengatakan apabila diperlukan bisa saja dilakukan perbaikan hormon.

Ilustrasi gangguan ereksi pada pria, begini penuturan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Freepik)

Akan tetapi, apabila pengobatan tersebut sudah tidak bisa dilakukan, maka alternatif terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan tindakan implan.

"Jadi implan dimasukkin di penisnya itu, baru nanti ditanam knop di sini tombol, baru berdiri. Itu alat, memang perlu operasi," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Namun ini jelas option untuk suntikan sudah banyak ditinggalkan karena ternyata banyak risikonya," tambah Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: VIRAL Dosen UNS Diduga Lakukan KDRT terhadap Istri, Begini Tanggapan Walikota Solo

dr. Binsar menegaskan jika jalan terakhir mengatasi ereksi adalah degan tanam implan.

"Ya, injeksi dalam penis itu sudah ditinggalkan. Terakhir itu implan," ulas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Halaman
12