Sehingga kadar asam urat dalam tubuh akan lebih meningkat.
"Jadi yang paling sering berisiko ya pasien-pasien yang seperti itu," tutur dr. Mustopa, Sp.PD.
Baca juga: dr. Prasna Paparkan Dua Jenis Tes untuk Mengetahui Pencetus Alergi, Skin Prick Test dan Tes Darah
Baca juga: dr. Prasna: Alergi Obat Tidak Dapat Diketahui dari Tes Alergi, Namun Dapat Diketahui dari Pengalaman
Asam Urat Jarang Terjadi Karena Faktor Genetik
dr. Mustopa, Sp.PD menjelaskan, jarang terjadi asam urat karena faktor genetik atau faktor keturunan.
Genetik hanya menyumbang sedikit, justru penyumbang terbanyak terjadinya asam urat adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orangtua.
Orangtua yang cenderung konsumsi makanan tinggi purin dapat ditiru oleh anak dan akhirnya menjadi kebiasaan pada anak.
Sehingga asam urat dapat berisiko juga kepada anak, namun jika dari faktor genetik jarang terjadi.
Baca juga: Manfaat Konsumsi Blueberry untuk Kesehatan Kulit, Melawan Penuaan Dini hingga Bantu Penyembuhan Luka
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)