Pentingnya menerapkan Pola Hidup Sehat dan Rutin Cek Tekanan Darah, Ini Alasannya

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang sedang melakukan cek tekanan darah

TRIBUNHEALTH.COM - Apakah hipertensi merupakan penyakit turun menurun?

Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Nirmala Suri Sukoharjo, dr. Mustopa menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.

"Hipertensi kalau memang dilihat dari genetik dan keturunan, memang ketika ada orang yang memiliki orang tua atau keturunan dari kakek nenek yang memang ada faktor risiko hipertensi bisa berisiko menurun ke anaknya," kata dr. Mustopa.

ilustrasi seseorang yang sedang melakukan cek tekanan darah (kompas.com)

Baca juga: Dokter Spesialis Penyakit Dalam Jelaskan Faktor-faktor Risiko Penyebab Hipertensi

"Cuma memang kebanyakan orangtua itu menurunkan kebiasaan ke anaknya. Misalnya dari kecil dikasih makan ini makan itu, akhirnya kan ketika beranjak dewasa kebiasaan makan dan kebiasaan pola hidup misalnya orantua kurang sehat atau orangtua membiasakan kurang baik juga bisa menurun ke anaknya," imbuhnya.

Jadi lebih ke arah life style atau gaya hidup orangtua, sehingga anak akan mencontoh.

Selain itu, bila memang kedua orangtua mengalami hipertensi pasti risiko terjadi hipetensi di kemudian hari  akan lebih besar.

Bila orangtua mengalami hipertensi, presentase kemungkinan mengalami hipertensi berapa persen?

Baca juga: Tekanan Darah pada Hipertensi Apakah di Atas 140? Simak Ulasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

"Kalau misalnya orangtua sudah terjadi hipertensi dua-duanya, sebenarnya itu bisa dicegah. Makin usia dini makin kita cegah lebih awal, pasti tekanan darah kita bisa dicegah gak sampai tinggi," katanya

"Cuma kita kan gak merasa, gak ada gejala, kita gak ngecek tensi kita. Tiba-tiba tensi kita terlanjur tinggi, ketika kita mencegah sudah terlambat. Sebaiknya mulai sejak dini, paling gak setahun 3 sampai 4 kali kita cek tensi apakah masih normal atau nggak. Atau sebulan sekali untuk mengetahui deteksi lebih awal," paparnya.

Karena gejala tensi ini tidak bergejala di awal dan tiba-tiba disaat muncul gejala, tensi sudah terlanjur tinggi.

Baca juga: Cegah Terjadinya Hipertensi, dr. Ni Made Hustrini Imbau Perbaiki Gaya Hidup hingga Rutin Berolahraga

Misalnya 180 baru muncul gejala, atau kadang tensi 80 tidak muncul gejala juga bisa terjadi.

Maka dari itu lebih baik dari awal kita sudah melakukan pencegahan dengan tensi rutin sebulan sekali atau paling tidak 1 tahun 4 kali.  

"Yang jelas menerapkan pola hidup sehat dari awal dan aktivitas fisik, olahraga yang baik juga bisa mencegah dari awal untuk tidak terjadi riisko hipertensi. Apalagi jika punya keturunan orangtua dan ayah ibu dengan riwayat hipertensi," ujar dr. Mustopa.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health, bersama dengan dr. Mustopa, Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam RS Nirmala Suri Sukoharjo.

(TribunHealth.com/PP)