Ini Perbedaan Serangan Jantung dan Gagal Jantung, Salah Satunya Bisa Terjadi Tiba-tiba

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi serangan jantung dan gagal jantung, apa saja bedanya?

TRIBUNHEALTH.COM - Gagal jantung dan serangan jantung adalah jenis penyakit jantung.

Meskipun mereka memiliki penyebab yang sama, mereka berbeda secara signifikan.

Sebagian besar serangan jantung terjadi secara tiba-tiba ketika salah satu arteri menuju jantung tersumbat dan menghentikan aliran darah.

Akibatnya otot jantung mulai mati ketika kekurangan oksigen.

Di sisi lain, gagal jantung mengacu pada kondisi medis pasien ketika otot jantungnya tidak memompa cukup darah atau tidak mampu menampung darah di ruang ventrikel.

Salah satu penyebab utama berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah adalah penyakit arteri koroner (CAD) dan serangan jantung.

Namun, katup jantung yang rusak, tekanan darah kronis, atau penyakit genetik juga bisa menjadi penyebab gagal jantung.

Serangan jantung dan gagal jantung memiliki penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda.

Dilansir TribunHealth.com dari India Times, berikut ini uraiannya.

Penyebab serangan jantung

Ilustrasi serangan jantung, apa bedanya dengan henti jantung? (Freepik)

Dr. Rituparna Baruah, Senior Consultant Interventional Cardiologist, Apollo Hospitals, Guwahati, India, memberi penjelasan mengenai kedua penyakit ini.

“Serangan jantung seringkali disebabkan oleh penyakit arteri koroner. Dengan kondisi ini, zat yang disebut plak terbentuk di dinding arteri melalui proses yang disebut aterosklerosis. Arteri koroner menyempit saat plak menumpuk."

"Bekuan darah dapat terbentuk ketika plak di dalam arteri koroner pecah atau membentuk bisul. Gumpalan darah ini dapat menghalangi aliran darah melalui arteri koroner, mengakibatkan serangan jantung,” paparnya.

Baca juga: Ibu Menyusui Lebih Terhindar dari Serangan Jantung dan Stroke, Simak Uraian Berikut Ini

Penyebab gagal jantung

Sementara gagal jantung dapat memiliki berbagai penyebab.

"Penyakit kronis yang melemahkan atau merusak jantung seringkali menjadi penyebab gagal sistolik. Penyakit arteri koroner, kerusakan akibat serangan jantung sebelumnya, aritmia, dan masalah katup jantung adalah beberapa contohnya," penjelasan Dr. Rituparna Baruah.

"Kegagalan diastolik dapat terjadi karena gangguan yang mengharuskan jantung Anda bekerja lebih keras untuk memompa darah."

"Ketika ini terjadi, jaringan jantung bisa mengeras. Tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas adalah penyebab kegagalan diastolik."

"Gagal jantung sisi kiri sering menjadi penyebab gagal jantung sisi kanan. Saat sisi kiri jantung Anda melemah, darah kembali ke sisi kanan, membuatnya bekerja lebih keras,” tambahnya.

Gejala serangan jantung

ilustrasi seseorang yang mengalami serangan jantung ketika berolahraga (kompas.com)
Halaman
12