TRIBUNHEALTH.COM - Apakah diantara sobat sehat ada yang selalu membersihan organ reproduksi dengan sabun?
Pasalnya tidak sedikit perempuan yang membersihkan vagina dengan sabun kewanitaan.
Beberapa orang beranggapan jika sabun tersebut membuat vagina terasa lebih bersih dan harum.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS memperbolehkan jika ada perempuan yang ingin menggunakan sabun pencuci vagina.
"Boleh-boleh saja, nggak dilarang. Itukan untuk menjaga kebersihan to," ungkap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Tetapi tetap saya ingatkan bahwa yang menjaga itu adalah cairan vagina," tutur Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Penampilan Terbaru Dewi Perssik Jadi Sorotan, Depe: Dimasukin Lemak dari Lemak Sendiri
Baca juga: Penembakan di Kantor MUI Pusat, Sebelum Tewas Pelaku Diduga Sempat Kirim Surat, Begini Kronologinya
Cairan vagina sebagai penjagaan alami tubuh
Berdasarkan penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS cairan vagina merupakan penjagaan alami tubuh.
Hal ini karena penjagaan alami tubuh adalah cairan vagina yang diatur oleh hormon estrogen.
Apabila seorang wanita mengalami masalah terkait hormon estrogen, sebaiknya segera konsultasi.
Karena menurunnya kadar hormon estrogen tentu akan memengaruhi kesehatan dan kebugaran seorang wanita, apalagi ketika menopause pasti akan mengalami penurunan hormon estrogen.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyebutkan jika masa menopause bukanlah akhir hidup seorang wanita.
Karena banyak wanita yang mengalami depresi dan stres ketika menopause.
"Apalagi kalau mau menikah sesudah menopause," ucap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Pernikahan Nikita Mirzani Diujung Tanduk, Suami Kabur dan Minta Kembalikan Cincin Nikah Rp 700 Juta
Baca juga: Ini yang Harus Segera Dilakukan jika Bracket Terlepas, Simak Pemaparan Dokter Gigi
"Pernikahan kedua, pernikahan usia lanjut ya, banyak yang stres. Akhirnya berkonsultasi, datang atau bertanya," pungkas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Bukan akhir segalanya masa menopause," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Menopause itu artinya hormon estrogennya drop. Sehingga akan mengganggu kebugaran tubuh, akan mengganggu organ vagina, akan mengganggu kehidupan seks," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Bagi seorang perempuan yang menopause, yang paling terganggu adalah kebugaran tubuhnya.
Apabila hal ini memang mengganggu, maka masalah-masalah yang mengikuti masa menopause bisa diobati.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengimbau untuk menjaga kesehatan dan mengenali sebanyak mungkin info-info tentang masa menopause.
Baca juga: Niat Awal Tagih Uang Sewa, Bapak Kos Malah Ditawari Tubuh si Wanita, Berakhir Difitnah
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Rabu 3 Mei 2023 untuk Scorpio, Sagittarius dan Capricorn, Cek Keberuntunganmu
Klik di sini untuk dapatkan referensi sabun kewanitaan.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 24 November 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.