TRIBUNHEALTH.COM - dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. menjelaskan pentingnya seorang anak harus mendapatkan imunisasi campak.
Penyakit campak adalah penyakit serius yang dapat menyerang seluruh area kulit tubuh.
Seorang anak yang mengalami penyakit campak harus ditangani dengan tanggap pasalnya penyakit ini cukup berbahaya.
Baca juga: Vape Tak Kalah Bahaya dari Rokok Biasa, Bisa Menyebabkan Penyakit Paru-paru hingga Kanker
Terlebih jika belum pernah mendapatkan imunisasi campak sebelumnya, maka gejala bisa mudah memberat.
Berbeda jika anak telah mendapatkan imunisasi campak, maka gejalanya sangat ringan.
Untuk menjaga daya tahan anak, klik disini
"Kalau sudah diimunisasi biasanya gejalanya sangat ringan, nggak klasik lagi," ungkap dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon, sejumlah gejala yang bisa ditemui antara lain:
- Tidak ada demam, jika ada hanya berkisar 37,5 - 38 derajat celcius
- Ruamnya tidak mudah menyebar
- Tidak terlalu lemas
Baca juga: Mengganti Nasi Putih dengan Karbohidrat Lain Membuat Tubuh Lemas? Begini Ulasan Ahli Gizi
- Jarang terjadi komplikasi (hingga paru dan otak).
Untuk itu Sindy menghimbau agar seluruh anak mendapatkan imunisasi campak.
"Jadi penting sekali untuk dilakukan imunisasi campak ini karena jauh sekali perbedaan gejala yang dialami," imbau Sindy.
Campak Klasik
Lebih lanjut, adapun gejala yang bisa timbul jika anak tak mendapatkan imunisasi, yaitu:
- Demam tinggi yang berlanjut
- Batuk
Baca juga: Ketahui Perbedaan Influenza dan Pilek yang Disampaikan oleh dr. Oscar Panji Suhandi
- Pilek
- Nyeri tenggorokan
- Muncul ruam kemerahan pada hari ke 3 dan 4 di belakang telinga
- Ruam menyebar ke daerah leher, wajah, badan.
Gejala di atas biasa ditemui pada jenis campak klasik yang hampir tidak memiliki kekebalan dan terjadi pada anak yang tidak divaksi.
Biasanya campak klasik dialami ketika suatu daerah sedang banyak terkena wabah campak.
Perbedaan Campak dan Rubella
Campak dan rubella adalah penyakit yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.
Baca juga: Waspada Terkena Rubella saat Hamil, Dokter Singgung Anak Bisa Lahir Tuli hingga Alami Microchepaly
Keduanya sama-sama berbahaya jika dialami oleh seorang anak.
Campak itu akan sangat berbahaya jika terkena pada anak-anak, terutama jika keluhannya sangat berat dan anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi.
"Kalau belum dilakukan booster dan tidak ada kekebalan bisa agak berat, sampai ke paru, otak, dan telinga," kata Sindy.
Lebih terperinci lagi, jika terkena campak jerman maka bahayanya pada ibu hamil.
Namun keluhan yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibanding jenis campak yang lain.
Proses penularan campak jerman ini biasanya didapat dari anak-anak usia sekolah yang kemudian mengenai ibu hamil.
Baca juga: Awal Mula Gejala Campak Adalah Demam yang Berlanjut Menjadi Batuk dan Nyeri Tenggorokan
"Ibu hamil yang terkena campak jerman itu bahaya sekali untuk janinnya," ucap Sindy.
Terlebih jika campak ini dialami ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama.
Akibatnya bisa mengalami kongenital rubella syndrom yang mengakibatkan gangguan:
- Jantung
- Kebutaan
- Tuli.
Untuk itu jangan sampai seorang ibu hamil terkena campak jerman.
Sebagai langkah antisipasinya, pastikan saat anak memasuki usia sekolah mendapatkan vaksinasi campak.
Penjelasan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)