Mirip Covid-19, Apakah Pasien Pneumonia Harus Isolasi Pasca Sembuh? Ini Kata dr. Andreas

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi isolasi mandiri

TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia merupakan penyakit paru-paru yang kerap dianggap sama dengan perjalanan Covid-19.

Tidak heran, karena penularan dari pneumonia melaluin droplet atau percikan batuk penderita yang mengenai orang sehat.

Begitupula dengan perawatan di rumah yang sama-sama menganjurkan pasien isolasi mandiri.

Baca juga: Ketahui Komplikasi yang Terjadi jika Pneumonia atau Paru-paru Basah Tidak Segera Diobati

Jika demikian, bila pasien pneumonia dinyatakan sembuh akankah perlu menjalani isolasi terlebih dahulu seperti pasien Covid-19?

Untuk memulihkan kondisi tubuh setelah sakit, klik disini

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung Official, dr. Andreas Infianto MM Sp.P (K), FISR memberikan pernyataannya.

Menurut penjelasannya, tidak semua penderita pneumonia yang sembuh harus isolasi terlebih dahulu.

Prinsip ini harus disesuaikan dengan penyebab pneumonia terjadi.

ilustrasi penyakit pneumonia (tribunnews.com)

Jika memang disebabkan oleh Covid-19 maka memang keputusan terbaik adalah isolasi mandiri dengan dibuktikan hasil PCR atau antigen yang positif.

Tetapi jika pneumonia disebabkan oleh bakteri bisa beratifitas dengan ketentuan memakai masker dan menerapkan etika batuk yang benar.

Baca juga: Mitos atau Fakta - Tidur di Lantai Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah? Begini Kata Dokter

"Tetapi apapun jenisnya pneumonia saya sarankan harus istirahat di rumah berkisar 5 sampai 10 hari," ungkap Andreas.

Dengan cara seperti ini dapat meminimalisir penyakit menyebar pada orang lain.

Gejala Pneumonia

Penyakit pneumonia bisa disebabkan oleh berbagai faktor penyebab infeksi.

ilustrasi pasien pneumonia yang diisolasi (kompas.com)

Salah satu di antaranya ialah infeksi akibat bakteri. Dari kuman ini masuk pada tubuh dan menimbulkan gejala ini membutuhkan waktu paling cepat sekitar 3 hari.

"Hari ke 3 sampai 10 bisa menimbulkan infeksi pneumonia di seseorang," kata Andreas.

Paling utama gejala yang akan timbul adalah:

Baca juga: Inilah Tips yang Bisa Dilakukan di Rumah ketika Anak Demam, dr. Devie Kristiani, M.Sc Menjelaskan

- Demam

- Batuk

- Sesak nafas atau sakit dada

ilustrasi seseorang yang mengalami sesak nafas (lifestyle.kompas.com)

- Dahak jernih menjadi kental.

- Dahak berwarna hijau

"Ini adalah tanda-tanda pneumonia yang harus dihindari atau diwaspadai oleh kita sebagai orang awam," imbuh Andreas.

Baca juga: 10 Tips Atasi Dahak yang Menumpuk, Jaga Kelembapan Udara hingga Berkumur Air Garam

Oleh sebab itu, jika sudah menemui tanda-tanda di atas harap segera konfirmasi yang bisa dilakukan dengan rontgen.

Dengan pemeriksaan rontgen akan sangat jelas menunjukkan kondisi pasien mengalami gambaran pneumonia atau tidak.

Penyebab Pneumonia

ilustrasi pasien pneumonia yang harus dirawat (grid.id)

Pneumonia merupakan penyakit yang menyerang paru-paru dan harus segera ditangani.

Masalah kesehatan satu ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab.

Bila pada umumnya masyarakat mengenal pneumonia disebabkan oleh berbagai macam infeksi, namun sebenarnya penyakit ini dapat dicetuskan karena lingkungan atau masyarakat.

Baca juga: Ini Pesan dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P Agar Terhindar dari Penyakit Paru-paru Basah

Pneumonia yang didapat dari masyarakat, dinamakan dengan community acquired pneumonia.

Selain itu pneumonia juga bisa disebabkan dari rumah sakit yang disebut dengan hospital acquired pneumonia.

Bahkan pneumonia bisa juga didapat karena penderita mengalami stroke.

ilustrasi penyakit stroke (freepik.com)

"Orang yang stroke tidak bisa batuk karena lumpuh, jadi dahaknya ngumpul di tenggorokan kemudian terjaid pneumonia," ucap Andreas.

Pneumonia karena Infeksi

Andreas menyebut ada banyak penyebab pneumonia yang disebabkan oleh infeksi, antara lain:

- Infeksi jamur

Baca juga: Dokter: Kemungkinan Besar Penyebab Usus Buntu karena Penyumbatan dan Terjadinya Infeksi

- Infeksi bakteri

- Infeksi virus

- dan organisme yang lain.

ilustrasi virus penyebab pneumonia (Kompas.com)

"Jadi intinya pneumonia adalah infeksi paru akut yang disebabkan oleh banyak faktor," ungkap Andreas.

Lebih lanjut, beragam jenis infeksi di atas bisa muncul mengenai paru-paru diakibatkan oleh inhalasi atau droplet.

Misalnya ada orang yang batuk berada di samping kita dan tidak tersadar diri kita tertular dari dahak yang dikeluarkan dari batuk tersebut.

Baca juga: dr. Dina Fatmasari, Sp.DV Sebut Penularan Cacar Air Terjadi Melalui Droplet hingga Kontak Langsung

Mikroorganisme yang ditularkan ini akan membuat paru-paru terinfeksi.

Biasanya lama infeksi baru berlangsung yakni selang 3 hari pasca kontak.

Kondisi ini, kata Andreas, menyerupai proses penularan Covid-19.

Ilustrasi Covid-19 (pixabay.com)

"Ya sama seperti Covid-19 lah ibaratnya, jadi harus ada penyebarannya atau infeksinya," ujar Andreas.

Dalam penanganannya, penderita pneumonia tidak selalu harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Penjelasan dr Andreas Infianto MM SpP (K), FISR ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung Official.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)