TRIBUNHEALTH.COM - Pernah kita menjumpai anak yang alergi dengan susu sapi.
Alergi susu sapi ialah reaksi simpang yang terjadi karena protein susu sapi.
Protein susu sapi menyebabkan reaksi alergi terhadap tubuh seorang bayi atau anak, mekanismenya meliputi imunitas tubuh.
Reaksinya bisa disebut dengan reaksi cepat yang timbul dalam hitungan menit hingga jam.
Ada juga reaksi lambat yang bisa timbul setelah beberapa jam berkisar 6 jam hingga 8 jam atau hari.
Dapatkan produk yang membantu pertumbuhan anak dengan klik link berikut.
Baca juga: Waspada, Ini Jenis Alergi yang Rentan Muncul saat Musim Pancaroba menurut dr Muhammad Fiarry Fikaris
dr. Lingga Pradipta menyampaikan, alergi susu sapi bisa terjadi oleh reaksi cepat maupun reaksi lambat tergantung dari tubuh anak tersebut.
Sehingga pada beberapa bayi dan anak menimbulkan gejala.
Gejalanya bisa seperti batuk, beringus dan diare.
dr. Lingga Pradipta menyampaikan, alergi susu sapi harus diketahui dari beberapa hal yakni :
- Faktor keturunan atau genetik
Apabila seorang anak dilahirkan dari ayah atau ibu yang memiliki alergi susu sapi keduanya, diperkirakan bisa mencapai 60-80 persen menurun ke anak.
Baca juga: Orang Tua Perlu Memahami Bahwa Alergi dapat Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Jika dari kedua orang tua hanya salah satu saja yang memiliki riwayat alergi, seperti alergi makanan maupun alergi susu sapi diperkirakan menurun ke anak berkisar 40-50 persen.
Apabila saudara ayah dan ibu memiliki riwayat alergi, namun pada ayah dan ibu tidak ada riwayat alergi, diperkirakan menurun ke anak berkisar 30 persen.
dr. Lingga Pradipta menyampaikan, apabila dari kedua orang tua tidak memiliki riwayat alergi dan dari keluarga juga tidak ada yang memiliki riwayat alergi, ternyata alergi susu sapi masih bisa terjadi sekitar 5-15%.
- Faktor dari alergen
- Faktor pencetus
Baca juga: Apakah Susu Bisa membantu Meningkatkan Imunitas Anak? Simak Penjelasan Dokter
Faktor pencetus yang dimaksud seperti tempat yang berdebu, dan asap bisa mencetuskan reaksi alergi.
Apabila seorang anak memiliki alergi apapun, misalnya alergi makanan bisa dicetuskan oleh bahan-bahan lain seperti debu dan asap.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV Makassar Channel bersama dengan dr. Lingga Pradipta Sp.A. Seorang dokter spesialis anak Rumah Sakit Pertamina.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)