dr. Evi Novitasari: Skrining Pertama Kolesterol Bisa Dilakukan saat Usia 9 atau 11 Tahun

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi skrining kolesterol

TRIBUNHEALTH.COM - Biasanya pemeriksaan kolesterol dilakukan oleh orang yang sudah berusia dewasa.

Apakah usia remaja bisa melakukan pemeriksaan kolesterol?

dr. Evi Novitasai mengatakan, untuk pemeriksaan kolesterol berdasarkan National Heart Lung and Blood Institute, skrining pertama kolesterol bisa dilakukan pada usia 9 atau 11 tahun.

Kemudian pemeriksaan dilakukan ulang 5 tahun berikutnya.

Mungkin memang berbeda pada laki-laki dan perempuan.

Pada laki-laki pemeriksaan kolesterol diwajibkan pada usia 45 tahun, sedangkan perempuan diwajibkan saat usia 55 tahun.

ilustrasi skrining kolesterol (health.kompas.com)

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Kolesterol yang Disampaikan Oleh dr. Evi Novitasari

Tetapi yang membedakan pada lansia di atas usia 65 tahun, pemeriksaan harus dilakukan secara rutin satu atau dua kali dalam setahun.

Pemeriksaan kolesterol dilakukan saat anak-anak usia 9 sampai 11 juga tidak menjadi masalah.

Apalagi jika anak memiliki berat badan lebih dan jarang gerak memang seharusnya dilakukan pemeriksaan kolesterol.

dr Evi Novitasari menyampaikan, jika pasien berusia di atas 40 tahun mengalami keluhan pegal-pegal, keram, atau mengeluhkan kesemutan disarankan melakukan pemeriksaan kolesterol dua kali setahun.

Jika memang pola hidup seseorang sudah bagus dan ketika diberikan edukasi makanan sehat dijalankan dengan baik, bisa dilakukan pemeriksaan kolesterol satu kali setahun.

Baca juga: 8 Gejala Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai, Simak Penjelasan dr. Evi Novitasari

Namun, apabila memiliki kebiasaan konsumsi gorengan dan jarang berolahraga sebaiknya melakukan pemeriksaan kolesterol 2 kali dalam satu tahun untuk usia di atas 40.

Kondisi kolesterol yang terus berkelanjutan akan berisiko terhadap kesehatan.

Terutama berisiko terhadap organ yang sangat penting seperti jantung.

Apabila masalah sudah sampai ke jantung, maka bisa berisiko mengalami stroke dan PJK (penyakit jantung koroner).

Yang menjadi masalah, orang-orang sering tidak menyadari kolesterol tinggi karena gejala yang dialami tidak spesifik.

Gejala dari kolesterol tinggi bisa sama dengan keadaan kita sehari-hari.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Evi Novitasari.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)