Nyeri Kronik Bisa Jadi Tanda Idap Kanker Stadium Akhir, Kenali Cirinya dari dr. Isrun Masari Sp.An

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi kanker

TRIBUNHEALTH.COM - dr. Isrun Masari Sp.An. FIPM. CIPS menjelaskan tanda nyeri kronik.

Nyeri kronik sebenarnya bisa terjadi pada seluruh tubuh.

Mulai dari wajah, leher, tulang belakang, panggul, lutut, sampai engkel.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele Keluhan Nyeri Seluruh Perut, Berikut Alasannya

Tak sebatas itu, nyeri kronik bisa timbul tanda telah menderita suatu kanker dengan stadium akhir.

"Kankernya tidak bisa kita atasi lagi, tetapi yang menjadi masalah adalah nyerinya tidak berkurang meskipun sudah minum obat," ucap Isrun dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Ilustrasi merasakan keluhan mual (bangka.tribunnews.com)

Bahkan tidak hanya nyeri yang tak kunjung berkurang, justru yang timbul adalah efek samping dari penggunaan obat tersebut. Seperti rasa mual.

Bila sudah memasuki kondisi demikian, dokter akan segera melakukan intervensi yang tepat.

Intervensi Nyeri Kronik

Intervensi manajemen nyeri merupakan suatu teknik mengatasi masalah nyeri langsung pada pencetus nyeri muncul.

Baca juga: Benarkah Minyak Gosok Hangat Efektif untuk Mengatasi Nyeri Ringan? Berikut Ulasan dr. Isrun Masari

Misalnya nyeri bahu, pada bahu terdapat berbagai otot yang berperan menyebabkan nyeri tersebut timbul.

Dalam mengatasinya, jika diberikan obat terus-menerus maka akan menimbulkan efek samping pada organ. Seperti gangguan ginjal atau lambung.

"Berbeda dnegan manajemen nyeri intervensi, obat langsung diberikan pada sumbernya," imbuh Isrun.

Ilustrasi penanganan dokter (freepik)

Agar tidak salah penempatan, maka dokter akan menggunakan alat bantu dengan USG (Ultrasonografi).

Saat ini USG sangat berkembang, maka bisa dilakukan untuk membantu mendeteksi kelainan otot dan sendi.

Baca juga: Apakah Manajemen Nyeri Intervensi atau IPM Dapat Sembuhkan Saraf Kejepit? Begini Ulasan dr. Isrun

"Dengan USG kita tahu, adanya robekan, saraf bermasalah atau sendi mengalami peradangan," tambah Isrun.

Selain itu dengan USG bisa menjadi panduan pada jarum yang akan digunakan untuk ditempatkan pada target nyeri yang dituju.

Penyebab Nyeri Kronik

Nyeri kronik merupakan salah satu penyebab yang membuat pasien datang ke rumah sakit.

Nyeri yang terus berkelanjutan dan tidak tertangani akan menjadi masalah untuk produktivitas pasien dan lingkungan sekitar.

Ilustrasi pemeriksaan dokter (Pixabay)

Dalam penatalaksanaan sehari-hari, seseorang yang merasa nyeri akan segera mengonsumsi suatu obat yang dianggap mampu meredakan keluhan nyeri.

Halaman
12