Dalam prosedur pemasangannya hanya menggunakan bahan seperti bahan tambal. Lalu dilapiskan pada bagian gigi depan.
Dengan cara ini maka dapat meningkatkan tampilan estetika gigi.
Serta tak terkecuali akan memperbaiki dari segi fungsional.
Baca juga: drg. Putu Eka Tak Sarankan Pengguna Behel dan Veneer Melakukan Bleaching Gigi, Ketahui Alasannya
Sehingga gigi bisa direhabilitasi agar terbentuk kondisi gigi normal.
Jika veneer jenis ini dirawat dengan bagus, maka akan bertahan selama 3 hingga 5 tahun.
2. Veneer permanen
Veneer permanen menggunakan bahan porselin atau keramik.
Teknik pemasangannya dengan menempatkan selapis tipis veneer porselin pada gigi.
Dengan menggunakan veneer jenis permanen bisa meningkatkan gradasi warna pada gigi menjadi lebih bagus.
Lebih lama dibanding veneer sementara, pemasangan veneer permanen bisa bertahan mencapai 10 hingga 15 tahun.
Indikasi Veneer
Veneer merupakan suatu bahan untuk melapisi gigi untuk memperbaiki dari segi fungsional dan estetika gigi.
Baca juga: Kandungan Kimiawi dan Mineral di Dalam Siwak Mampu Membersihkan hingga Menyehatkan Gigi dan Gusi
Pemasangan veneer banyak dianjurkan pada sejumlah kondisi, salah satunya yaitu gigi coklat.
Pemilik gigi coklat yang sudah muncul sejak dari lahir. Seringkali gigi coklat ini disebabkan karena adanya masalah saat kehamilan.
"Ibunya sering konsumsi antibiotik dan tetrasiklin itu akan berdampak terhadap struktur gigi," kata Irfan.
Sehingga membuat struktur gigi berubah warna tidak seperti kondisi gigi pada umumnya.
Selain gigi coklat, ada pula gigi kecil. Gigi kecil-kecil dapat diindikasikan untuk melakukan pemasangan veneer.
Melalui prosedur veneer, dapat meningkatkan struktur anatomi gigi menjadi normal.
Baca juga: Awas, drg. Erni Marlina, Sp.PM Sebut Infeksi Rongga Mulut Bisa Cetuskan Kanker Rongga Mulut
Pemasangan veneer lebih dikenal untuk memperbaiki estetika gigi.
Namun sebenarnya lebih dari itu, ada banyak indikasi yang lebih diperuntukan untuk pemasangan veneer.
Untuk memastikannya, segera konsultasi dengan dokter gigi.
Penjelasan drg. Irfan Dammar, Sp.Pros(K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)