TRIBUNHEALTH.COM -Setiap wanita pasti mengalami menstruasi atau haid setiap bulannya.
Menstruasi atau haid merupakan suatu periode siklus dimana sel telur, dinding rahim bersama darah keluar.
Setiap bulan rahim mempersiapkan dinding untuk ditempeli oleh sel telur yang dibuahi oleh sperma jika terjadi pembuahan.
Kemudian hasil pembuahan tersebut akan menempel pada dinding rahim.
Namun jika tidak terjadi pembuahan maka akan keluar bersama darah menstruasi.
Baca juga: Impaksi Gigi Bungsu yang Tak Segera Diatasi Bisa Menyebabkan Abses, Bau Mulut hingga Keluhan Lainnya
Baca juga: Ketahui Beberapa Tips Agar Ereksi Bisa Bertahan dengan Lama, Begini Penjelasan dr. Binsar
"Jadi yang keluar saat menstruasi itu darah dan lapisan dinding rahim dan sel telur yang tidak dibuahi," ucap dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) .
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan, dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 02 Maret 2022.
dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) menuturkan jika banyak sekali wanita yang mengalami perdarahan melalui vagina dan menyebutnya sebagai haid.
Ada beberapa wanita yang mengeluhkan haid selama 3 bulan dan tidak berhenti, padahal hal ini belum tentu gangguan haid.
Jika terdapat gangguan menstruasi artinya harus ada gangguan yang berhubungan dengan siklus menstruasi tersebut.
"Jadi kalo saya katakan sudah tiga bulan mens ngga berhenti-berhenti, tapi kalo dia ternyata ada tumor di vagina yang keluar. Persepsi perempuan ini biasanya dianggap mens, tapi hal ini harus dibedakan," sambung dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K).
Baca juga: Inilah Beberapa Hal yang Bisa Dilakukan untuk Membantu Proses Pemulihan setelah Odontectomy
Baca juga: drg. Ummi Kalsum Beberkan Riwayat Kesehatan yang Bisa Meningkatkan Risiko Dentin Hipersensitif
Perlu dipahami jika terjadinya haid ini pengaruh dari hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, LH, FSH yang memengaruhi.
Apabila hormon tersebut terganggu maka terjadilah gangguan menstruasi atau haid.
Gangguan menstruasi
dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) menjelaskan jika terdapat berbagai macam gangguan menstruasi atau haid.
"Ada yang tidak mens, ada yang mensnya panjang, ada mensnya yang durasinya lama," timpal dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K).
Normalnya menstruasi adalah antara 21 sampai 35 hari.
Sehingga apabila seorang wanita mendapatkan siklus pendek yang 21 hari kemungkinan terjadi menstruasi sebanyak dua kali dalam sebulan.
Namun jika mendapatkan periode 35 hari kemungkinan ada 1 bulan yang tidak mengalami menstruasi atau haid.
"Tidak apa-apa jika masih dalam rentang normal," ungkap dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K).
Baca juga: Zat Makanan yang Bisa Menyebabkan Peningkatan Kadar Kolesterol Bisa Memicu Gangguan Ereksi
Baca juga: Mungkinkah Melasma Bisa Muncul di Area Kulit yang Tertutup Pakaian? Begini Tanggapan dr. Irmadani