TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai seseorang dengan tubuh dan saluran pencernaan yang sehat, tentu saja setiap pagi ataupun setiap hari pasti melakukan BAB atau buang air besar.
Namun, harus diingat bahwa BAB merupakan suatu kegiatan yang termasuk biologis.
Tidak semua orang mengalami siklus BAB yang sama, beberapa orang rutin melakukan BAB di pagi hari.
Tetapi pada beberapa orang bisa BAB setelah mengonsumsi makanan, atau bahkan di beberapa orang bisa BAB 3 hari sekali.
Apabila dalam satu minggu rutin BAB namun dengan volume kecil dan terasa lengket masih dikatakan normal.
Biasanya dokter akan menanyakan kepada pasien, apa saja yang dikonsumsi dalam periode 2-3 hari sebelum gejala dirasakan.
Baca juga: Cephalgia Termasuk Gejala Utama Covid-19 pada Orang yang Telah Divaksin, Apa Itu?
Yang perlu disadari ialah, apakah kejadian ini merupakan keluhan yang berulang.
Misalkan beberapa bulan yang lalu pernah mengalami hal serupa, kemudian kembali normal dan kemudian muncul kembali.
dr. Andi Komeni menyampaikan, setelah evaluasi makanan dan keluhan yang berulang biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik didaerah perut.
Pemeriksaan fisik didaerah perut bertujuan untuk mengetahui apakah adanya benjolan, sumbatan feses.
Dari pemeriksaan fisik tersebut, perlu dilakukan evaluasi.
dr. Andi Komeni mengatakan, dari sisi praktis yang bisa disarankan sambil mengupayakan pemeriksaan ke dokter tentu dianjurkan untuk menambah volume air yang cukup untuk dikonsumsi.
Baca juga: Kasus Osteoporosis Cukup Tinggi, dr. Ray: Banyak Masyarakat Tak Sadar dengan Gejala yang Dialami
Selain itu, pasien akan disarankan untuk menambah volume serat dari sayur-sayuran dan buah-buahan.
Selanjurnya, pasien disarankan untuk menambah Mikrobioma yang baik seperti probiotik dari yougurt atau kefir yang bisa membantu.
dr. Andi Komeni menyampaikan bahwa hal tersebut tentu harus dievaluasi, misalkan dengan treatment sederhana sudah kembali normal, harus bersyukur.
Tetapi dalam waktu 2 atau 3 hari telah diupayakan dan tidak membuahkan hasil, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Andi Komeni Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)