TRIBUNHEALTH.COM - HIV adalah Human immunodeficiency virus, yakni nama virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia.
Dalam hal ini menyerang sel darah putih, limfosit yaitu yang dikenal dengan CD4.
Jika general sel darah putih diserang, akibatnya daya tahan tubuh menurun.
Ketika daya tahan tubuh kita turun, maka akan mudah terkena penyakit lain yang dikenal dengan istilah infeksi opertunistik atau lebih gampangnya disebut dengan penyakit penyerta.
Contohnya adalah demam lebih dari 1 bulan, diare lebih dari 1 bulan.
dr. Ronald Jonathan menyampaikan, yang sering terjadi di Indonesia adalah TBC, baik TBC paru maupun ekstra paru ataupun di luar paru.
Baca juga: Kemenkes Upayakan Target Pengendalian HIV/AIDS, TBC, dan Malaria, Ini Langkah yang Dilakukan
Selain itu bisa terjadi infeksi diotak, misalnya meningitis.
Bisa juga terjadi beberapa kanker seperti kanker kelenjar getah bening.
dr. Ronald Jonathan menegaskan, jangan dibalik tidak semua orang TBC mengalami HIV, tidak semua orang yang demam maupun diare lebih dari 1 bulan mengalami HIV.
Untuk memastikan seseorang apakah mengalami HIV, maka harus dilakukan tes HIV.
Pemeriksaan HIV yang paling simpel adalah anti HIV.
Pemeriksaan tersebut bisa dilakukan di Puskesmas, rumah sakit, maupun di laboratorium.
Baca juga: Penderita HIV Bisa Alami Sariawan yang Lebih Parah, drg. Erni Marliana Paparkan Alasannya
HIV dibagi menjadi empat stadium, AIDS adalah stadium 4.
Bisa dikatakan bahwa AIDS adalah HIV dengan stadium terberat.
Biasanya penyakit penyertanya berat, contohnya meningitis atau radang selaput otak yang bisa disebabkan oleh jamur, TBC dan bisa juga karena virus yang lain.
Selain itu bisa juga disertai dengan kanker, misalnya kanker kelenjar getah bening ataupun kanker leher rahim.
dr. Ronald Jonathan menyampaikan, orang HIV belum tentu AIDS tetapi orang AIDS pasti HIV.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Ronald Jonathan Msc, DTM&H. Seorang dokter dan konselor HIV/AIDS.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)