Rupanya Tidak Semua Gigi Impaksi Harus Dicabut, Ini Ketentuannya dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi seseorang yang mengalami keluhan gigi impaksi

TRIBUNHEALTH.COM - Impaksi adalah masalah yang kerap terjadi pada rongga mulut.

Tanda awal adanya impaksi gigi adalah rasa ngilu pada area gigi yang terkena.

Umumnya gigi impaksi terjadi pada gigi bungsu dan terjadi di atas usia 16 tahun.

Baca juga: Berikut Pemeriksaan untuk Mendeteksi Impaksi Gigi, Ketahui dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP

Untuk menangani impaksi gigi, dokter gigi akan menganjurkan melakukan tindakan pencabutan gigi atau odontektomi.

Walau demikian, rupanya tidak semua gigi impaksi bisa diberi tindakan pencabutan.

Untuk mengetahui alasannya, simak Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.

drg Munawir Usman M. AP. (tribunpalu)

Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP lahir di Pekkae, Barru, 10 Oktober 1983.

Ia merupakan dokter gigi di Rumah Sakit Undata, Jl. RE. Martadinata Kota Palu, Sulawesi Tengah, Telp/Fax: (0451) 4908020.

Saat ini dirinya tengah menjabat sebagai Wakil Direktur RS Undata.

Baca juga: Profil Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP, Dokter Gigi Rumah Sakit Undata Sulawesi Tengah

Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Gigi di UNHAS pada 2005.

Pada tahun 2007, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menyelesaikan program profesi Kedokteran Gigi di UNHAS.

Tak hanya sampai di situ, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP melanjutkan pendidikan S2 dengan jurusan Administrasi Publik di UNTAD pada tahun 2016-2018.

Ilustrasi konsultasi dengan dokter gigi (freepik.com)

Setelah menyelesaikan pendidikan S2, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP melanjutkan pendidikan S3 dengan jurusan Administrasi Publik di UNTAD pada tahun 2018-2021.

Hingga kini, ia masih aktif di dunia kedokteran gigi.

Baca juga: Ketahui Penyebab Sariawan yang Muncul setelah Pencabutan Gigi

Selain praktik di Rumah Sakit Undata Kota Palu, Dr. drg. Munawir H. Usman membuka klinik di Apotek Amanda, Jl. Jati Baru, Kota Palu.

Tanya:

Benarkah tidak semua gigi impaksi harus dicabut dok?

Ilustrasi impaksi gigi (tribunnews.com)

Baca juga: Bisakah Kita Melakukan Tindakan Secara Mandiri untuk Menangani Gigi Patah? Ini Kata drg. Anastasia

Ana, Solo.

Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP Menjawab:

Benar, tergantung harus dilihat fungsinya.

Misalnya pada gigi kaninus atau gigi taring (gigi cantik), berada pada posisi gigi depan anterior.

Ilustrasi gigi taring (kompas.com)

Sehingga jadi pusat perhatian seseorang, tentu akan menjadi pertimbangan bagi operatornya untuk melakukan tindakan mana yang kira-kira lebih bagus.

Baca juga: Pertolongan Pertama Gigi Patah Akibat Kecelakaan yang Disampaikan drg. R. Ngt. Anastasia

Berbeda dengan kondisi gigi geraham, gigi geraham posisinya di belakang tidak kelihatan dan hampir fungsi mastikasi tidak terlalu efektif dilakukan apabila pasien masih memiliki geraham 1 dan 2.

Dengan kondisi tersebut biasanya kita mengambil kesimpulan lebih awal.

Ilustrasi pemeriksaan gigi (jakarta.tribunnews.com)

Biasanya pada pasien saya jika terlihat tanda impaksi, saya akan menganjurkan pasien untuk melakukan tindakan lebih awal tanpa menunggu harus ada keluhan dahulu.

Saya kira itu sebagai langkah awal yang lebih bagus.

Baca juga: Gunakan Sendok untuk Bersihkan Lidah yang Kotor, Ini Tips yang Bisa Diikuti dari drg. Anastasia

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)