TRIBUNHEALTH.COM - Gigi patah bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.
Gigi bisa mengalami patah akibat benturan terhadap benda kerasa ataupun ketika terjaduh dan membentur ke tanah.
Seringkali kita bertanya-tanya apakah patahan gigi bisa ditempel kembali.
drg. Anastasia menyampaikan, patahan gigi cukup besar tetapi tidak melibatkan jaringan pulpa dan hanya sebatas jaringan tepi dan cukup bersih, maka bisa dilakukan penempelan kembali.
Tetapi apabila melibatkan jaringan yang lebih dalam, pada dentint, dan pulpa terbuka tentu tidakannnya berbeda.
Patahan dari gigi tidak selalu sama, ada patahan horizontal dan ada juga patahannya yang longitudinal.
Baca juga: Pentingnya Orangtua Mewaspadai Kejadian Gigi Patah pada Anak-anak
drg. Anastasia menyampaikan bahwa perlu diketahui terlebih dahulu patahannya seperti apa, itulah mengapa tindakan papasi atau penyentuhan untuk bisa mengetahui bisa dilakukan dari rumah.
Misalkan dilakukan penggerakan gigi dan apakah gigi tersebut bergerak materialnya, atau giginya utuh tetapi materialnya gerak-gerak maka perlu diperhatikan.
Andai orangtua mencurigai sesuatu, drg. Anastasia menyarankan untuk sesegera mungkin menghubungi dokter agar tidak terjadi anomali lanjut.
Apabila pada anak-anak terjadi benturan yang keras bisa memicu gangguan pada gigi permanen penggantinya, yaitu pada pembentukannya.
Bentuk dari gigi permanen sebagai penggantinya bisa terjadia nomali atau sesuatu yang tidak normal bentuknya akibat pernah terjadi benturan pada masa kecil ketika gigi anak masih gigi susu.
Baca juga: Operasi Bedah Plastik Dinilai Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien, Berikut Penjelasan dr. Sandy
Terutama apabila jarak gigi susu dengan gigi penggantinya sudah cukup dekat.
Misalkan jarangnya kurang lebih 3mm atau pada area tersebut terdiri atas jaringan ikat fibrosa bisa menimbulkan gangguan pada gigi permanen penggantinya.
Tetapi apabila posisinya masih sangat jauh, masih relatif aman meskipun tetap saja bisa terjadi gangguan dikemudian hari.
drg. Anastasia menyampaikan bahwa orangtua harus memperhartikan letak benturan, sejauh mana kondisi patahan yang terjadi, kondisi jaringan lunak dan tulangnya musti diperhatikan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Bogor bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)