TRIBUNHEALTH.COM - Fisura ani adalah robekan atau luka terbuka (ulkus) yang berkembang di lapisan usus besar, dekat anus.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit selama dan setelah buang air besar.
Tak jarang juga ditemukan darah dalam kotoran ketika BAB, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today.
Sebagian besar fisura ani berukuran kurang dari satu sentimeter, tetapi anus adalah bagian tubuh yang sangat sensitif.
Akibatnya, rasa sakit di daerah ini bisa sangat parah, meski hanya robekan kecil.
Fisura ani dapat terjadi karena sejumlah alasan.
Medical News Today telah merangkum beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, sebagai berikut.
Konstipasi
Feses yang besar dan keras (tinja) lebih mungkin menyebabkan lesi di daerah anus selama buang air besar daripada yang lunak dan lebih kecil.
Diare
Diare berulang dapat menyebabkan fisura ani berkembang.
Baca juga: Aliran Buang Air Kecil Tidak Lancar Menandakan Batu Saluran Kemih? Begini Ulasan dr. Rizki Sp.U
Kejang otot
Para ahli percaya bahwa kejang otot sfingter anus dapat meningkatkan risiko terjadinya fisura ani.
Spasme adalah gerakan otot menyentak otomatis singkat, ketika otot tiba-tiba bisa mengencang. Kejang otot juga dapat merusak proses penyembuhan.
Kehamilan dan persalinan
Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami fisura anus menjelang akhir kehamilan mereka.
Lapisan anus juga bisa robek saat melahirkan.
IMS (infeksi menular seksual)
Kondisi yang juga dikenal sebagai PMS (penyakit menular seksual) ini terkait dengan risiko lebih tinggi mengalami fisura anus.
Contohnya termasuk sifilis, HIV, HPV (human papillomavirus), herpes dan Chlamydia.
Baca juga: Cegah Konstipasi (Susah Buang Air Besar), Dokter Sarankan Lakukan Ragam Kebiasaan Ini Setiap Hari
Baca tanpa iklan