TRIBUNHEALTH.COM - Vitiligo ialah penyakit kulit dimana kulit kehilangan warna aslinya.
Penyakit kulit vitiligo ditandai dengan bercak putih susu yang memiliki batasan tegas.
Bada bercak putih susu tersebut sebenarnya kulit kehilangan sel melanosit.
Hilangnya sel melanosit dibagian kulit tersebut menyebabkan tidak adanya pigmen kulit.
Hilangnya sel melanosit pada kulit dikarenakan proses autoimun.
Proses autoimun menyebabkan sel kekebalan tubuh menyerang sel melanosit yang menghasilkan pigmen, sehingga di bagian tersebut tidak menghasilkan pigmen karena sel melanositya sudah hilang.
Secara tidak langsung, penderita vitiligo mengalami autoimun.
Baca juga: Berlebihan Makan Pedas, Dokter Sebut Efek Jangka Panjang yang Bisa Terjadi
dr. Arini Widodo menyampaikan faktor keturunan dapat mempengaruhi seseorang mengalami vitiligo, jadi dikatakan bahwa faktor familia juga mempengaruhi.
Bisa dikatakan bahwa vitiligo dipengaruhi oleh beberapa faktor familia, tetapi faktor yang mempengaruhi vitiligo banyak termasuk autoimun, familia dan faktor-faktor eksternal.
Terdapat faktor luar yang dapat memicu vitiligo ini tumbuh, seperti faktor tekanan
Pada bagian yang tergesek-gesek, dan adanya tekanan.
Misalkan, pemain piano dengan vitiligo biasanya diujung jari terdapat bercak-bercak putih.
Baca juga: Mengenal Definisi Demensia Hingga Beragam Penyebabnya Menurut dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N
dr. Arini Widodo menemukan vitiligo pada pasien dengan kondisi gemuk dan menggunakan celana ketat, vitiligo tumbuh didaerah celana yang ketat tersebut.
Pada siku yang sering tertekan, kadang-kadang vitiligo bisa tumbuh pada area tersebut.
Vitiligo bisa tumbuh pada area yang banyak tekanan seperti lutut, siku, ujung jari karena sering digunakan untuk mengetik dan lain-lain.
Berbicara tentang faktor tekanan, dr. Arini Widodo menyampaikan bahwa tidak semua orang bisa mengalami penyakit kulit vitiligo.
Karena vitiligo adalah penyakit autoimun dan tidak semua orang memiliki bakat autoimun.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Arini Widodo Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)