Timing untuk melakukan hubungan seksualnya, biasanya dokter akan menganjurkan di awal siklus sampai masa subur.
"Silahkan saja. Kecuali yang pengen laki-laki itu pas di deket masa subur aja, gitu. Jangan terlalu dini, gitu. Mepet-mepet ke masa subur, gitu. Jadi ya kalau laki-laki itu perlunya sifatnya basa," tambahnya.
Baca juga: Sebelum Melakukan Infus Slimming Pahami Prosedurnya Lebih Dulu, Berikut Ulasan dr. Meity Bachtiar
Risiko kehamilan kembar
"Ada beberapa pasien saya yang ingin anak kembar. Pengen hamil sekali langsung dapat dua," katanya.
"Perlu dipahami jika kehamilan kembar itu lebih susah. Lebih susah ngurusnya, lebih susah merawatnya karena kehamilan kembar itu termasuk risiko tinggi. Jadi kita harus menjaga keseimbangan nutrisinya dari si janin A dan janin B," ucapnya.
Terkadang kondisi-kondisi tersebut tidak bisa dikontrol.
Baca juga: Tak Hanya Muncul Rasa Sakit Saja, dr. Debby Septiana Paparkan Ciri-ciri Lain dari Infeksi Telinga
"Jadi ada kan si janin A ngambil makanannya lebih banyak dari janin B. Jadi terjadi berat badannya jomplang (tidak sama), yang satu besar yang satu kecil. Nah, itu nggak boleh akan susah sekali," tegasnya.
"Jadi biasanya kalau kita sih menganjurkan kehamilan tunggal saja. Karena kalau kehamilan kembar itu lebih sulit. Risikonya lebih tinggi, risiko untuk tiba-tiba terjadi hipertensi, risiko untuk kencing manis, risiko untuk preeklamsia yang bisa kejang-kejang itu lebih tinggi," tuturnya.
Akan tetapi, kalau memang mendapatkan anak kembar maka harus diterima dan dijaga.
Upaya untuk dapatkan kehamilan kembar
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kehamilan kembar, misalnya pemakaian obat-obatan untuk memicu sel telur.
"Itu tadi misalnya di induksi ovulasi kan ada minum obat untuk gedein sel telur. Nah itu sangat mungkin terjadi sel telurnya, folikelnya yang matang itu ada beberapa. Bisa dua, bisa tiga," terangnya.
Obat-obatan tersebut bisa meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan kehamilan kembar.
Pada program bayi tabung juga bisa meningkatkan bayi kembar.
Hal ini lantaran saat penanaman bisa dua atau tiga embrio, sehingga bisa saja memungkinkan untuk semua embrionya berkembang.
Baca juga: Adakah Posisi Tidur yang Baik untuk Pasien Stroke? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K
Baca juga: Terdapat 8 Orang Tertular Virus Omicron BA.4 dan BA.5 , WHO Sebut Covid-19 di Indonesia Masih Baik
Faktor genetik juga memengaruhi terjadinya bayi kembar.
"Kalau misalnya mamahnya kembar, orang tuanya kembar, bisa. Atau ada adik atau kakaknya yang kembar itu bisa memberikan atau meningkatkan kehamilan kembar," ungkapnya.
Berdasarkan penuturan dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med, kondisi pada wanita yang mengalami kehamilan pada usia di atas 35 tahun juga bisa meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan bayi kembar.
Karena pada saat usia 35 tahun biasanya terdapat hormon (folicel stimulating hormone) pada wanita yang meningkat.
Apabila hormon tersebut meningkat, maka peluang untuk mendapatkan bayi kembar juga meningkat.
Baca juga: dr. Irmadani Intan Pratiwi Sebut Warna Stretch Mark Bisa Bermacam-macam Tergantung dari Lamanya
Penjelasan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 05 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.