Cara Deteksi Anak Menyandang Hemofilia dari Derajat Keparahannya, Simak Ulasan Berikut

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi anak dengan hemofilia

Novie mengatakan, seharusnya berdasarkan hitungan statistik angka penderita Hhemofilia lebih dari angka tersebut.

Hal ini telah menandakan bahwa masih banyak masyarakat penyandang Hemofilia yang belum tercatat.

Ilustrasi pemeriksaan (Pixabay.com)

"Seharusnya dengan jumlah penduduk kita 260 jutaan, ada sekitar 25 ribu."

"Jadi memang di Indonesia ini, kita masih menghadapi masalah under diagnosis," ungkap Novie.

Baca juga: 5 Faktor Risiko Leukimia Mieloid Akut, Kelainan Sel Darah Putih Akibat Mutasi DNA

Banyaknya penyandang Hemofilia yang belum bisa terdata, lantaran banyak masyarakat yang belum memahami penyakit ini.

Seperti dalam mengenali gejala dan belum ada pemeriksaan yang memadai yang mudah ditemukan di setiap rumah sakit.

Tipe dan Gejala Hemofilia

Kelainan Hemofilia memiliki 2 jenis, yaitu tipe A dan tipe B.

Pada tipe A, penyandang mengalami kekurangan faktor pembekuan darah 8 .

ilustrasi seseorang yang mengalami hemofilia (pixabay.com)

Biasanya disebut sebagai Hemofilia klasik.

Sementara tipe B, terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah 9.

Kekurangan faktor pembekuan darah ini bisa terjadi lantaran adanya kerusakan gen.

Baca juga: Diare Bisa Sebabkan Anak Kencing Berdarah hingga Penurunan Kesadaran, Simak Pemicunya menurut Dokter

Perlu diketahui, bahwa seluruh sistem pada tubuh diatur oleh gen.

Gen yang berfungsi mengatur produksi faktor pembekuan darah 8 dan faktor pembekuan darah 9 ini mengalami kerusakan.

Kerusakan tersebut terjadi karena suatu sebab yang tidak diketahui secara pasti.

ilustrasi sel darah merah (pixabay.com)

Namun ada kemungkinan terjadi kerusakan karena diturunkan (genetik) atau mutasi spontan yang bisa berkaitan dengan proses selama kehamilan.

Sehingga bayi lahir dengan kondisi Hemofilia.

Karena kekurangan faktor pembekuan darah tersebut jika terjadi pendarahan, darah menjadi sukar membeku.

Baca juga: Berbeda dengan Penyakit Infeksi, Derajat Keparahan Talasemia Tidak Tergantung Perjalanan Penyakit

"Bayangkan jika seorang anak dengan Hemofilia terjadi pendarahan, lalu darahnya sulit membeku."

"Maka akan terjadi pendarahan yang sulit untuk diatasi dan akhirnya mengancam jiwa," ucap Novie.

Halaman
123