drg. Anastasia Sebut Gigi Permanen Akan Tumbuh Saat Gigi Susu Mengalami Penghancuran

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi gigi susu

TRIBUNHEALTH.COM - Pada akhirnya tidak semua gigi susu digantikan oleh gigi permanen.

Ada beberapa anomali dimana gigi susu tersebut bertahan hingga akhir usia kita kelak.

Pada umumnya dalam kondisi normal, gigi susu akan digantikan oleh gigi permanen dan didalam proses alamiahnya akar gigi susu akan mengalami proses resorbsi alamiah yang dimulai dari ujung akarnya.

Bersamaan dengan proses tumbuhnya akar tersebut atau semakin berkembangnya akar gigi permanen penggantinya yang mana didalam proses tersebut bisa memicu kejadian erupsi atau tumbuhnya gigi.

Salah satu fungsi gigi desidui atau gigi susu adalah sebagai penunjuk jalan bagi erupsi atau tumbuhnya gigi permanen didalam proses tersebut.

Ketika tiba waktunya, maka ujung akar dari gigi susu akan mengalami proses penghancuran atau resorbsi secara alamiah.

ilustrasi gigi susu (nakita.grid.id)

Baca juga: Thailand Konfirmasi Varian Covid-19 Baru Omicron XE, Wiku Imbau Masyarakat Tidak Takut

Ujung dari gigi desidui atau gigi susu akan mengalami penghancuran, bersama dengan hal tersebut gigi permanenpun akan tumbuh keatas karena akarnya semakin terbentuk.

Gigi permanen semakin bertumbuh akarnya, sementara gigi susu atau gigi desidui yang awallnya memiliki ujung masih lancip, bagian ujungnya lama-kelamaan akan mengalami proses resorbsi secara perlahan.

Proses ini sering kali tidak berjalan secara sempurna.

Contohnya, pada gigi susu yang sempat mengalami gangguan misalkan kejadian karies.

Kejadian karies bisa memicu gangguan pada proses pergantian gigi.

Pada proses karies lanjut, dimana hingga melibatkan radang, dan infeksi pada area akar gigi yang bahkan hingga melibatkan area tulang sekitar gigi bisa memicu "memunculkan keadaan seperti radang palsu" yang lalu bisa memicu atau memberi perintah pada gigi permanen pengganti untuk tumbuh sebelum waktunya.

Baca juga: Cara Atasi Gatal Akibat Keputihan, Simak Anjuran dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV

Olehkarena itu mengapa pada kasus-kasus kejadian gigi susu yang mengalami peradagan hebat berulang, mengalami perlubangan besar sampai membengkak umumnya pergantian gigi lebih cepat.

Pada kasus tertentu, kadang kala resorbsi akar dari gigi susu mengalami gangguan dan tidak sempurna.

Itulah megapa gigi susu masih bertahan atau tidak terlepas dari gusi.

drg. Anastasia menyampaikan bahwa dalam hal ini, biasanya dokter melakukan foto rontgent dan kemudian melakukan tindakan pencabutan dengan anastesi.

Pada kasus lain misalkan anak-anak sedang belajar berjalan ataupun sedang bermain lalu rahang dan gigi sering terbentur sehingga terjadi proses anomali misalkan pada tulangnya, meskipun kasus tersebut tidak banyak tetapi pada kasus-kasus tertentu bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dari gigi permanen penggantinya.

Hal tersebut bisa merubah posisi, bisa menyebabkan kejadian trauma yang sampai melibatkan gangguan pada gigi permanen pengganti maka bisa terjadi proses internal secara seluler didalam dan bisa memicu kejadian terhambatnya proses penggantian gigi tersebut.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (10/9/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)