TRIBUNHEALTH.COM - Usus buntu atau dalam istilah medis disebut dengan apendisitis adalah suatu kondisi terjadinya peradangan pada usus buntu.
Usus buntu terjadi akibat adanya bakteri yang berkembang dengan cepat yang mengakibatkan terjadinya infeksi atau peradangan pada usus buntu.
Penyakit ini dapat menyerang semua usia, namun yang paling sering terjadi pada orang dengan rentang usia 10 hingga 30 tahun.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Bedah, dr. Andi Siswandi, Sp.B memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Menurut penuturan dr. Andi, penyebab dari terjadinya usus buntu adalah pola makan yang tidak sehat dan tidak benar.
Beberapa penyebab usus buntu karena pola makan yang tidak benar sebagai berikut.
Baca juga: Waspada, Sakit Perut Parah yang Mengganggu Aktivitas Menandakan Gejala Usus Buntu
- Kurang konsumsi serat
- Kurang minum air putih
- Kurang konsumsi buah
- Kurang konsumsi sayur
- Terlalu banyak konsumsi junk food atau makanan cepat saji
dr. Andi menyebutkan konsumsi makanan yang kurang serat dapat menyebabkan feses menjadi mengeras.
Feses yang mengeras tersebut bisa masuk ke dalam lubang usus buntu dan jika sudah masuk ke dalam lubang usus buntu, fases tidak bisa keluar lagi.
Kondisi tersebut disebut dengan fekalit, yaitu terdapat penumpukan fases atau kotoran yang mengeras sehingga terjadinya penyumbatan pada usus buntu.
Jika penyumbatan ini dibiarkan lama kelamaan akan memerah dan kondisi usus akan semakin meradang.
Beberapa gejala yang dirasakan pasien saat mengalami radang usus buntu.
- Rasa mual dan muntah
- Kembung
- Demam
- Nyeri di ulu hati seperti sakit maag