TRIBUNHEALTH.COM - Pitted keratolystis adalah penyakit yang timbul akibat infeksi bakteri Coryneform, Micrococcus Sedentarius, Actinomyces keratolytica dan Dermatophilus congolensis.
Bakteri tersebut berada di dalam lapisan kulit paling atas dan memakan sel-sel kulit tersebut.
Munculnya lubang-lubang pada kulit karena dimakan oleh bakteri tersebut.
Bakteri penyebab Pitted keratolystis sebenarnya berada di sekitar lingkungan kita.
Lubang-lubang yang terjadi pada telapak kaki berawal dari satu lubang terlebih dahulu tetapi lama-kelaman lubang akan semakin banyak.
Lubang pada telapak kaki tersebut akan semakin bertambah banyak dengan cepat.
Baca juga: Terlambat Menyikat Gigi Akan Mempengaruhi Kejadian Pembentukan Karang Gigi Lebih Cepat
Pengobatan pada lubang akibat Pitted keratolystis yang tergolong masih sedikit cukup dilakukan dengan pengobatan oles.
Selain pengobatan oles, perubahan gaya hidup juga harus dilakukan untuk mencegah kaki agar tidak berkeringat.
Telapak kaki juga harus sering dibersihkan agar bakteri tersebut tidak berkembang biak dengan cepat.
Disarankan untuk memilih bahan kaos kaki yang menyerap keringat seperti wol atau katun.
Ketika kaki mengalami kondisi basah akibat keringat, disarankan untuk sesegera mungkin membuka sepatu agar telapak kaki menjadi kering.
Apabila kondisi Pitted keratolystis sudah parah karena tidak segera diobati, maka lubang-lubang kecil akan menyatu menjadi lubang yang besar dan juga disertai rasa perih.
Baca juga: drg. Anastasia : Tumbuh Atau Tidaknya Gigi Bungsu Lebih Baik Konsultasikan dengan Dokter
Tak hanya itu saja, lubang yang semakin besar dan disertai keluhan perih, kaki cenderung akan basah terus menerus.
dr. Desidera mengatakan bahwa pasien yang sudah dalam kondisi tersebut, kadang memerlukan obat minum selain obat oles yang digunakan.
Pengobatan Pitted keratolystis tergantung dari pasien itu sendiri.
Apabila gaya hidup pasien dirubah menjadi lebih baik, maka dalam kurun waktu satu minggu lubang tersebut bisa hilang.
Tetapi secara terus menerus terdapat faktor resiko seperti kondisi kaki selalu basah dan tertutup, maka pengobatan akan lebih lama bisa sampai dua bulan bahkan setelah sembuh ada kemungkinan berulang.
Jika memiliki faktor resiko seperti telapak tangan atau kaki yang sering basah karena berkeringat, maka perlu diobati menggunakan antirespirant atau pencegah keringat, bahkan tindakan lain seperti botox untuk mengurangi keringat.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Desidera Husadani, Sp.DV. Seorang dokter kecantikan Klinik Skin Rachel. Kamis (18/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)