TRIBUNHEALTH.COM - Keguguran adalah lepasnya hasil konsepsi atau kehamilan di bawah usia kehamilan 20 minggu.
Walaupun usia kandungan 19 minggu dan sudah terbentuk janin, juga masih bisa disebut keguguran.
Usia kandungan di bawah 5 bulan bisa dikatakan keguguran.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran saat hamil muda, di antaranya:
- Adanya masalah pada kromosom saat pembentukan organ
Misalnya BO atau Blighted Ovum yaitu kehamilan tanpa terbentuk janin.
Keguguran karena kelainan, misalnya kehamilan anggur atau hamil mola.
Baca juga: Waspada, Infeksi Gigi dan Jaringan Penyangga Gigi Terjadi Akibat Penggunaan Tusuk Gigi yang Salah
Pada kehamilan mola, jika terjadi pendarahan dan keluar jaringan juga termasuk keguguran.
- Kandungan lemah
Kandungan lemah bisa diakibatkan karena kurangnya hormon progresteron.
Selain karena kurangnya hormon progresteron, kandungan lemah bisa dikarenakan demam tinggi, infeksi virus atau parasit, stress dan kelelahan.
Beberapa faktor resiko terjadinya keguguran saat hamil muda ialah:
- Ibu hamil yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, maka harus segera diperbaiki
- Riwayat keguguran
Baca juga: dr. Binsar Martin Jelaskan Solusi untuk Pria dan Wanita yang Mengalami Infertilitas
Misalkan ibu sudah memasuki kehamilan ke tiga dan ke dua dalam kehamilannya mengalami keguguran maka resiko untuk terjadi keguguran akan lebih besar lagi.
Oleh karena itu, ibu hamil harus melakukan kontrol ulang untuk menghindari kejadian tersebut.
- Demam tinggi
Ibu hamil yang mengalami demam tinggi harus segera diberikan pengobatan.
Karena demam yang tinggi pada usia kehamilan muda akan beresiko terjadi pendarahan.
Semua pengobatan dilihat dari faktor-faktor resiko barulah bisa diobati.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ari Ayat Santiko, Sp.OG. Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Sabtu (5/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)