TRIBUNHEALTH.COM - Pada pemeriksaan gigi sama dengan penyakit-penyakit lain, dokter meminta pasien untuk kembali lagi untuk kontrol.
Pada pemeriksaan gigi perlu dilakukan berulang tentu memiliki alasan sendiri mengapa pasien diwajibkan pemeriksaan ulang.
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh dokter idealnya terdapat fase kontrol, begitu juga dalam kedokteran gigi.
Sehingga pasca perawatan atau tindakan mengalami sesuatu dapat diantisipasi sedini mungkin.
Pada beberapa kasus pasien menganggapnya sesuatu yang baik-baik saja, atau bahkan pada beberapa pasien cenderung tahan rasa sakit.
Pasien yang cenderung tahan rasa sakit terkadang berpikir bahwa ketika merasakan keluhan harus ke dokter perlu berhati-hati.
Baca juga: Pola Hidup Sehat Tidak Menjamin Kesuburan yang Bagus, Begini Penjelasan dr. Rahmawati Sp. And
drg. Anastasia menyampaikan pada beberapa kasus, keluhan tersebut bukan hanya bersifat psikologis atau manja tetapi sesuatu yang berbuntut anomali.
Kejadian anomali tersebut apabila terlambat didiagnosis dan ditindak lanjuti dengan tepat oleh dokter bisa berakibat fatal bagi kesehatan.
Dampak negatif bagi kesehatan tersebut tentu saja akan ditanggung oleh pasien sendiri.
Ketika dokter gigi menyarankan pasien untuk kembali kontrol dalam kurun waktu yang sudah ditentukan, pasien wajib bertanya mengapa harus kembali dalam waktu yang sudah dijadwalkan.
Sehingga pasien akan paham mengapa dokter memberikan jadwal kontrol dan memberikan pantangan yang perlu dihindari.
drg. Anastasia mengatakan bahwa tindakan pada pasien berpengaruh terhadap prosentase penyembuhan juga tergantung dari kerjadama dan pemahaman pasien.
Baca juga: drg. Anastasia Sebut Kasus Anomali pada Tulang Tidak Bisa Diatasi dengan Invisalign
Apabila pasien paham secara detail, maka proses perawatan dan pengobatan akan berkjalan dengan lancar.
drg. Anastasia menyampaikan bahwa pada beberapa kasus, pasien pulih tanpa dokter harus melakukan pilihan alternatif tindakan lain yang mungkin lebih rumit, beresiko, dan biaya yang lebih besar dengan hasil yang belum tentu baik..
Kasus kronis seperti infeksi gigi bisa menyebabkan kejadian hancurnya tulang penyangga gigi diujung akar atau diantara dua akar gigi.
drg. Anastasia mengatakan bahwa pada beberapa kasus yang ditangani, disiplin pasien dengan arahan dokter membuat proses penyembuhan pasien sangat bagus.
Sehingga tulang yang tadinya hancur bisa tumbuh dengan baik sekali pada foto rontgent dalam hitungan minggu bahkan pada pasien yang sudah berusia lanjut.
Kerjasama antara pasien dengan dokter memiliki pengaruh besar terhadap penyembuhan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (30/10/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)