Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM - Steroid termasuk jenis obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati masalah peradangan, autoimun, penyakit asma, penyakit kulit dan sebagainya.
Penggunaan steroid dengan dosis yang tepat akan memberi efek positif bagi kesehatan tubuh.
Namun penggunaan steroid tidak sesuai dengan dosis dari dokter, akan mengakibatkan efek samping yang dapat mengancam kesehatan.
Penggunaan obat steroid harus dengan pengawasan dokter dengan tujuan selama penggunaannya mendapatkan manfaat tanpa adanya efek samping.
Penggunaan steroid dapat menyebabkan breakout apabila steroid yang digunakan tidak sesuai dengan anjuran dokter.
Baca juga: Tanpa Disadari Oral Hygiene Berpengaruh Terhadap Memudarnya Warna Gigi, Begini Ulasan drg. Nadia
Tidak hanya itu, breakout juga bisa terjadi yang diakibatkan oleh stress atau perubahan hormon.
Apa saja reaksi negatif penggunaan steroid dalam jangka panjang?
Berikut penjelasan dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK
dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK tinggal di Solo sejak lahir hingga sekarang.
Sosok dokter cantik ini merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin.
Ia memulai pendidikan kedokteran sejak tahun 2001 hingga tahun 2007.
Ia mengemban ilmu S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Baca juga: drg. Nadia Beberkan Traumatic Oklusi, RAS dan Hormonal Memicu Terjadinya Sariawan
Tidak berselang lama, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK melanjutkan program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
Program Pendidikan Dokter Spesialis diselesaikannya kurang lebih selama 5 tahun.
dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK menjadi dokter di RSUD DR Moewardi sejak tahun 2015 hingga sekarang.
Profil lengkap dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK bisa dilihat disini
Baca juga: Ibu Hamil Membutuhkan Nutrisi Tak Hanya untuk Janin Saja, Tetapi juga Persiapan Persalinan Kelak
Pertanyaan:
Dokter, apa saja reaksi negatif penggunaan steroid dalam jangka panjang?
Anggra, Solo
dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK menjawab:
Penggunaan steroid topikal jangka panjang dapat menyebabkan peioral dermatitis (jerawat yang muncul disekitar mulut) dan erupsi akneiformis.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)