Banyak Faktor yang Mempengaruhi Naiknya Asam Lambung, Salah Satunya Psikologis

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi penderita asam lambung

TRIBUNHEALTH.COM - Secara anatomi dan fisiologi, setiap orang tidaklah sama.

Ada orang yang ketika lahir, Tuhan memberikan tubuh yang normal.

Asam lambung diproduksi dalam jumlah yang cukup, dan tidak berlebihan tapi juga tidak kurang.

Karena jumlah asam lambung yang sedikit juga menyulitkan asam lambung untuk memeras makanan.

Namun, ada juga asam lambung yang dipompa dalam jumlah yang berlebihan.

Asam lambung yang berlebihan akan menyebabkan masalah.

Secara anatomis, seseorang seperti itulah sejak dari lahir, memproduksi adam lambung secara berlebihan.

ilustrasi penderita asam lambung (bangka.tribunnews.com)

Baca juga: Profil Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) yang Menjadi Guru Besar Emeritus UNS

Sesuai dengan kemajuan tekhnologi di dunia kedokteran terdapat obat untuk menekan produksi asam lambung yang berlebihan.

Obat asam lambung yang pertama diberikan pasti obat-obat yang dapat menekan produksi asam lambung.

Selain faktor anatomi dan fisiologi, ada juga faktor psikologi yang menyebabkan terjadinya kenaikan asam lambung.

Psikologi seseorang akan mempengaruhi naiknya asam lambung.

Seseorang yang stress dan memiliki banyak masalah, biasanya asam lambung secara tidak sadar akan diproduksi.

Disamping mengonsumsi obat, jika asam lambung disebabkan oleh faktor psikologi maka hal yang dilakukan oleh dokter adalah memberikan arahan kepada pasien agar lebih tenang.

Baca juga: Batasan Usia Seseorang Bisa Melakukan Rekonstruksi Rahang, Ini Penjelasan Dokter Gigi

Dengan tujuan, agar asam lambung yang naik menjadi normal kembali.

Jika semakin stress, maka asam lambung akan semakin banyak diproduksi.

Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti, telat makan, diet tanpa aturan dapat menjadi pemicu naiknya asam lambung.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi asam lambung.

Faktor anatomis dan fisiologis merupakan faktor yang sulit dirubah karena hal tersebut merupakan bawaan sejak lahir, tetapi bisa diobati.

Faktor kebiasaan atau gaya hidup seperti mengonsumsi kopi, sering merokok, makan tidak teratur dapat menimbulkan masalah pada lambung.

Kafein yang terkandung didalam kopi dapat menyebabkan masalah pada sistem lambung.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video, bersama dengan dr. Aditya, M. Biomed. Ketua IDI Bandar Lampung. Rabu (11/11/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)