TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung bawaan terjadi pada proses pembentukan jantung di dalam janin.
Untuk mengantisipasinya, orangtua perlu melakukan suatu pemeriksaan yang bisa dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan.
Penyakit jantung bawaan terbagi menjadi 2 macam.
Baca juga: Lakukan Deteksi Jantung Bawaan pada Anak dengan Cara Ini, Simak Ulasan dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)
Yaitu penyakit jantung bawaan biru dan tidak biru.
Penyakit jantung bawaan biru dianggap lebih kompleks daripada penyakit jantung bawaan tidak biru.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, Syarif Rohimi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Sekitar 25 % bayi yang lahir mengalami penyakit jantung bawaan kritis.
Bila tidak segera dideteksi akan bisa menimbulkan kematian pada bayi.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Jantung Bawaan Tidak Biru (VSD) pada anak dari dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)
"Kalau tidak dideteksi lebih dini bisa menyebabkan kematian," ungkap Syarif.
Bayi dengan dengan penyakit jantung bawaan kritis ini pada saat lahir biasanya memiliki:
- Berat badan yang bagus
- Dapat menangis dengan baik
- Respon bagus
- dan secara keseluruhan normal.
Namun ketika bayi dipulangkan ke rumah (setelah 3 hari pertama kelahiran) biasanya baru muncul gangguannya.
Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Secara umum penyebab penyakit jantung bawaan pada anak tidak diketahui secara pasti.
Walau demikian, terdapat cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak.
Pemeriksaan ini bernama Fetal ekokardiografi.
Fetal ekokardiografi adalah pemeriksaan pada jantung bayi dalam kandungan menggunakan prinsip yang sama dengan pemeriksaan USG.
Baca tanpa iklan