TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, Syarif Rohimi menjelaskan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak.
Penyakit jantung bawaan pada anak disebabkan oleh faktor genetik dan non genetik.
Namun sebenarnya, secara umum penyebab penyakit jantung bawaan pada anak tidak diketahui secara pasti.
Baca juga: Pembengkakan Leher Bisa Jadi Tanda Kanker Tiroid, Konsultasi ke Dokter jika Disertai Gejala Berikut
Walau demikian, terdapat cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak.
Pemeriksaan ini bernama Fetal ekokardiografi.
Fetal ekokardiografi adalah pemeriksaan pada jantung bayi dalam kandungan menggunakan prinsip yang sama dengan pemeriksaan USG.
"Namun perlu kita ingat bahwa janin itu kecil sekali, jadi pasti jantungnya akan sangat lebih kecil," ucap Syarif dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Maka dari itu, untuk melakukan pemeriksaan ini bukan merupakan hal yang mudah.
Dibutuhkan alat-alat khusus dan keterampilan yang maksimal.
Baca juga: Tidak Semua Nyeri Dada Akibat Kelainan Jantung, Begini Penjelasan dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)
Ia menambahkan, selain pemeriksaan dalam kandungan, deteksi dini penyakit jantung bawaan juga bisa dilakukan sesudah bayi dilahirkan dan pada fase pertumbuhan anak (3 bulan sampai 5/8 tahun).
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Berikut ini terdapat 3 penyebab penyakit jantung bawaan pada anak. Yaitu:
1. Kelainan genetik/kromosom
Ada penyakit jantung bawaan tertentu yang sudah diteliti dan berkaitan dengan faktor genetik.
Misalnya anak dengan Marfan Syndrome atau down syndrome.
Baca juga: dr. Fikaris Ungkap Penderita Down Syndrome yang Sedang Hamil Berisiko Menurunkan 30-50% ke Anaknya
"Anak dengan Marfan Syndrome itu biasanya bisa disertai dengan kelainan genetik."
"Atau anak Down Syndrome juga bisa diketahui hampir 50 sampai 60% terdapat kelainan jantung," kata Syarif.
Oleh karena itu, untuk memastikannya dibutuhkan diagnosis lebih dini.
2. Perubahan genetik
Perubahan genetik ini berkaitan dengan:
- Radiasi
- Penyakit ibu
- atau infeksi.
Baca juga: dr. Jaka Pradipta Sebut Paru-paru Lebih Rentan Mengalami Gangguan Akibat Infeksi Virus Covid-19
3. Mengonsumsi obat tertentu selama masa kehamilan
Mengonsumsi obat tertentu selama kehamilan berkaitan dengan proses pembentukan organ jantung.
Kondisi ini biasanya diperoleh dari tindakan:
- Konsumsi obat pada ibu yang menderita epilepsi
- Ibu yang mengonsumsi obat tanpa menggunakan resep dokter
- Mengonsumsi jamu/herbal yang tidak diketahui dampaknya pada pembentukan jantung di dalam perut.
Baca juga: Simak! Cara Atasi Bosan ketika Minum Obat Setiap Hari menurut dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, Syarif Rohimi ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (6/4/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)