Meski Hanya Sedikit, Kenaikan Tekanan Darah Berisiko Picu Kematian Akibat Stroke pada Masa Mendatang

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang yang mengalami masalah otot jantung

TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, dua penyakit serius yang bisa mengancam nyawa.

Hal ini juga teramati dari sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Circulation, pada Senin (6/12/2021).

Para peneliti mencatat dalam studi mereka bahwa peningkatan 2 mmHg pada tekanan darah sistolik dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan dalam kematian akibat stroke dan penyakit jantung di antara orang dewasa paruh baya di Amerika Serikat (AS).

Penelitian tersebut dilakukan Dr. Luke Laffin, co-director Center for Blood Pressure Disorders di Klinik Cleveland, dan rekan-rekannya di Klinik Cleveland dan Quest Diagnostics.

Kenaikan tekanan darah sistolik di antara orang dewasa AS dalam penelitian ini "bisa menandakan peningkatan yang akan datang dalam insiden kematian penyakit kardiovaskular," tulis para peneliti.

Baca juga: Mengurangi Tekanan Darah Tinggi Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2 hingga 11 Persen

Baca juga: Pakar Jelaskan Jenis Olahraga yang Bisa Perbaiki Tekanan Darah, Cukup Dilakukan 2 Menit Sehari

Ilustrasi pengecekan tekanan darah (Kompas.com)

"Selama pandemi, langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti vaksinasi dan masker jelas penting," kata Dr. Luke Laffin dilansir TribunHealth.com dari CNN.

"Tetapi mungkin sama pentingnya selama pandemi (untuk) tidak mengabaikan faktor risiko kronis untuk penyakit kardiovaskular atau kondisi medis kronis," tambah Laffin.

"Jadi, pastikan Anda melakukan gaya hidup sehat -- mengunjungi dokter secara teratur, minum obat, jika Anda mengonsumsi obat tekanan darah tinggi, semuanya sangat penting."

Studi tersebut menggunakan data 464.585 warga Amerika Serikat (AS) dari beberapa perusahaan berbeda yang berpartisipasi dalam program kesehatan yang disponsori oleh Quest Diagnostics setiap tahun.

Baca juga: dr. Ceva Sebut Tak Hanya Darah Tinggi, Tekanan Darah Rendah Juga Perlu Diawasi

Baca juga: Memahami Definisi Tekanan Darah Tinggi dari dr. Mustopa Sp.PD

Ilustrasi pengecekan tekanan darah (Kompas.com)

Mereka mengukur tekanan darah selama tiga tahun pada 2018, 2019 dan 2020.

Para peneliti menemukan bahwa pembacaan tekanan darah tampaknya secara signifikan lebih tinggi selama pandemi, pada bulan April hingga Desember 2020 dibandingkan dengan tahun 2019

Bahkan sebelum tekanan pandemi, sebuah studi global yang diterbitkan di The Lancet pada bulan Agustus menemukan bahwa jumlah orang berusia 30 hingga 79 tahun dengan tekanan darah tinggi meningkat dua kali lipat dari tahun 1990 hingga 2019.

Lebih dari setengahnya tidak dirawat karena penyakit tersebut.

Kontrol tekanan darah

ilustrasi kurangi minuman berkafein (Pixabay)

Baca juga: dr. Renan Sukmawan Sebut Hipertensi Bisa Picu Jantung Bengkak, Lama-lama Jantung Bisa Melar

Baca juga: Perlu Diwaspadai, Hipertensi Termasuk Penyebab Utama Masalah Gagal Ginjal

Menurut Mayo Clinic, ada 10 cara untuk mengontrol tekanan darah tinggi:

  • Menurunkan berat badan.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Makan makanan yang sehat.
  • Kurangi natrium dalam diet.
  • Batasi berapa banyak alkohol yang Anda minum.
  • Berhenti merokok.
  • Kurangi kafein.
  • Kurangi stres.
  • Pantau tekanan darah di rumah dan dengan dokter.
  • Dapatkan dukungan yang dibutuhkan dari orang-orang terkasih.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)