Pembuatan Vaksin HIV Tak Semudah Covid-19, Ahli Sebut Virus Lebih Gampang Bermutasi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi persebaran HIV

"Banyak peneliti sangat termotivasi, tetapi mereka harus puas dengan dana yang mereka miliki."

Dengan tidak adanya vaksin, fokus secara historis adalah pada mempromosikan tindakan pencegahan seperti seks yang aman, jarum suntik yang bersih, dan akses yang lebih baik secara keseluruhan ke perawatan kesehatan untuk populasi yang terpinggirkan.

Sekitar 38 juta orang di seluruh dunia hidup dengan virus ini.

Monsef Benkirane, direktur penelitian di Institut Genetika Manusia yang berbasis di Prancis, menunjukkan peningkatan penting dalam pengobatan yang memungkinkan banyak orang dengan HIV untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.

Test HIV (TribunPontianak.co.id.)

Baca juga: Ketahui Cara Penularan HIV AIDS, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS: Bisa Menular Juga Melalui ASI

Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Sebut AIDS Merupakan Kumpulan Gejala Adanya Infeksi Virus HIV

Yang penting, dengan mengurangi viral load orang yang terinfeksi, pengobatan HIV saat ini dapat sangat mengurangi atau menghilangkan kemungkinan seseorang menularkan HIV ke orang lain.

Tetapi Benkirane mengatakan banyak orang tidak memiliki akses ke perawatan, sementara mereka yang memiliki akses terkadang kesulitan untuk menindaklanjuti dan meminum semua obat yang diperlukan.

"Selain meningkatkan akses ke pengobatan, masih ada masalah dengan orang yang benar-benar berpegang pada rejimen pengobatan, bahkan di Eropa," katanya.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)