TRIBUNHEALTH.COM - Virus HIV yang tidak segera diobati dapat memicu terjadinya AIDS.
Berdasarkan data sampai hari ini, di Indonesia terdapat penderita AIDS sebanyak lebih dari 7.000 orang.
Apabila AIDS terjadi maka muncul gejala pada seluruh tubuh baik tumbuhnya jamur di otak maupun bagian lain, demam yang tak kunjung sembuh, diare yang terus menerus dan lain sebagainya.
Baca juga: drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) Jelaskan Cara Mengatasi Nyeri Rahang Setelah Terjatuh
Dokter menuturkan jika angka kematian lebih dari 600 orang sampai tahun 2019.
Belum ada data pada tahun 2020 dan 2021 akibat masih adanya pandemi.
Hal ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 27 November 2021.
Sejak tahun 2005 hingga tahun 2019, angka kematian semakin turun karena penanganan yang diberikan semakin baik.
Baca juga: Gigi Susu yang Sudah Goyang dan Terlalu Lama Tidak Dicabut Bisa Kuat Kembali? Berikut Ulasan Dokter
Kita perlu hati-hati karena orang yang terinfeksi HIV biasanya waktu awal pemeriksaan tidak terdeteksi.
Dokter memaparkan jika terdapat window period HIV.
Dimana yang artinya pada saat seseorang terinfeksi tidak akan langsung terlihat gejala pada tubuhnya.
Saat ini teknologi baru sampai 3 bulan, di mana 3 bulan setelah terinfeksi HIV baru muncul tanda-tanda pada darah penderita.
Baca juga: Apakah Pemasangan Implan Gigi Melibatkan Cangkok Tulang? Begini Ulasan drg. Andi Tajrin, M.Kes
Dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan darah antigen HIV atau HIV antibodinya baru muncul dan terlihat.
Dengan teknologi semakin canggih, 3 bulan setelah terinfeksi virus HIV baru terlihat.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 27 November 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.