4 Tahap Penyakit Sifilis, Bisa Picu Meningitis hingga Masalah Jantung pada Tahap Akhir

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi sifilis

Seseorang bisa mengalami sifilis laten dan dapat berangsung selama beberapa dekade.

Siflis laten

ilustrasi sifilis serang syaraf otak (freepik.com)

Baca juga: Psikolog Ungkap Pendidikan Seksual Membuat Anak Menyadari untuk Melindungi dan Menghargai Tubuhnya

Baca juga: Apa Penyebab Seseorang Menjadi Homoseksual? Simak Ulasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

Kondisi ini adalah tahapan ketiga setelah sifilis primer dan sekunder.

Meski tak menampakkan gejala, sebenarnya bakteri masih ada dan bisa memicu kondisi yang lebih serius.

Sifilis tetap bisa menyebar dan menyerang organ tubuh lain, misalnya saraf otak.

Sifilis tersier

Kondisi yang berpotensi mengancam nyawa ini disebut tahap sifilis tersier.

Orang yang sudah berada pada tahap keempat ini mungkin mengalami:

  • meningitis
  • stroke
  • gejala demensia
  • kehilangan koordinasi
  • mati rasa
  • masalah penglihatan atau kebutaan
  • masalah jantung
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan jantung akibat sifilis (health.kompas.com)

Baca juga: dr. Ayuthia Sedyawan Ungkap Kondisi Aman Seseorang Berolahraga Agar Terhindar dari Gangguan Jantung

Baca juga: Orangtua Perlu Awasi Anak di Medsos Demi Keamanan dan Kesehatan, Termasuk Ancaman Predator Seksual

Sifilis masih dapat diobati pada tahap ini, tetapi terkadang tidak mungkin untuk memulihkan kerusakan yang telah terjadi.

Karenanya, penting untuk mengetahui apakah memiliki sifilis atau tidak.

Dengan demikian, tindakan dini bisa dilakukan.

Jika merasa khawatir atau merasa mungkin memiliki sifilis, baiknya segera temui dokter untuk konsultasi dan melakukan tes.

Langkah ini penting untuk dilakukan dan tidak mendiagnosis diri sendiri.

Tes adalah satu-satunya cara untuk mengetahui ada atau tidaknya sifilis.

Selain itu, obat-obatan sifilis juga hanya tersedia dengan resep dokter.

Pengobatan dapat membantu mengurangi risiko penyebaran infeksi ke orang lain dan masalah serius yang berkembang di kemudian hari.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)