TRIBUNHEALTH.COM - Kanker nasofaring termasuk penyakit serius yang sulit untuk diidentifikasi pada tahap awal.
Macmillan Cancer Support menyebut, satu di antara gejala penyakit ini adalah pembengkakan atau benjolan tanpa rasa sakit di leher bagian atas, dilansir TribunHealth.com dari Express.
Satu gejala lain termasuk kebocoran cairan telinga dan mimisan.
Namun perlu dicatat, kedua hal itu juga bisa mengindikasikan banyak penyakit lain.
NHS Inggris menambahkan bahwa tinnitus pun bisa menjadi tanda masalah ini.
"Banyak orang dengan kanker nasofaring tidak memiliki gejala apapun sampai kanker mencapai stadium lanjut," jelas NHS.
Baca juga: Pemicu Terjadinya Sinusitis, Peradangan yang Sebabkan Hidung Mampet
Baca juga: Ciri Khas Paling Utama pada Penderita Sinus Adalah Mengalami Hidung Mampet.
Cancer Research UK mencantumkan kemungkinan gejala kanker nasofaring sebagai berikut.
- Penglihatan ganda
- Mati rasa dari bagian bawah wajah
- Kesulitan menelan
- Suara serak
- Penurunan berat badan
"Beri tahu dokter umum Anda jika Anda memiliki gejala-gejala ini, terutama jika gejala itu berlangsung lebih dari tiga minggu," kata Cancer Research UK.
Saran ini akan berlaku untuk gejala apa pun yang bertahan selama tiga minggu atau lebih.
"Semakin dini kanker terdeteksi, semakin mudah untuk diobati. Dan semakin besar kemungkinan pengobatan akan berhasil," tambahnya.
Apa yang menyebabkan kanker nasofaring?
Baca juga: Waspada Makanan Bertekstur Kering dan Keras Menjadi Penyebab Sakit Tenggorokan
Baca juga: Waspada Makanan Bertekstur Kering dan Keras Menjadi Penyebab Sakit Tenggorokan
Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker nasofaring.
Ini termasuk terkena virus Epstein-Barr (EBV) – virus umum yang menyebabkan demam kelenjar.
Terkena virus papiloma manusia (HPV) juga dapat meningkatkan risiko penyakit.
Selain itu, konsumsi daging dan ikan asin yang sangat tinggi dapat berperan dalam perkembangan kanker.
Memiliki kerabat tingkat pertama, seperti orang tua atau saudara kandung, yang memiliki kondisi tersebut, juga meningkatkan risiko kondisi tersebut.
Pemeriksaan dokter
Baca juga: Jangan Asal Cabut, Ini Dampak Buruk Mencabut Bulu Hidung bagi Kesehatan
Baca juga: Tanam Benang dan Filler, Mana yang Lebih Baik untuk Memancungkan Hidung? Simak Penjelasan Dokter
Jika khawatir, langkah pertama yang harus diambil adalah berbicara dengan dokter.
Mereka dapat merujuk pasien ke rumah sakit jika perlu.
Ahli onkologi dapat melakukan nasendoskopi, yang melibatkan penyisipan teleskop fleksibel ke atas hidung dan tenggorokan.
Baca tanpa iklan