TRIBUNHEALTH.COM - Retino blastoma merupakan kanker mata yang tumbuh diretina, lapisan yang sensitif dibagian dalam mata.
Retinoblastoma sering terjadi pada usia anak-anak, namun tak jarang juga bisa terjadi pada usia dewasa.
Faktor resiko retinoblastoma bisa berdasarkan usia dan karena genetik dari salah satu orangtuanya, atau bahkan kedua orangtuanya.
Pertama premaritas screening sebelum menikah harus dilakukan.
Jika sudah memiliki gen retinoblastoma, pada pasangan bisa dideteksi apakah memiliki genetik tertentu.
Baca juga: Waktu Ideal dalam Membersihkan Karang Gigi, Simak Anjuran drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Genetik konseling sebelum menikah sangat penting dilakukan.
Tujuan dilakukannya genetik konseling adalah agar, menghindari kemungkinan gen bawaan yang akan terjadi.
Misalnya bapak dan ibu carrier (pembawa) atau bahkan yang satu sudah mengalami retinoblastoma, tentu harus mencari pasangan yang tidak memiliki gen retinoblastoma.
Gen retinoblastoma bukan menjadi penghalang, namun sebisa mungkin jangan sampai terjadi pada anak.
Resiko anak mengalami retinoblastoma kemungkinan sangat besar bisa terjadi.
Baca juga: Bisakah Glaukoma Diatasi dengan Teknologi Laser? Begini Tanggapan dr. Dyana Theresia Watania, Sp.M
Oleh karena itu, konseling sebelum menikah sangat penting dilakukan.
Apalagi jika memiliki riwayat sebelumnya dengan retinoblastoma.
Selain itu, yang paling penting adalah screening anak baru lahir.
Terkadang anak baru lahir pada usia awal kehidupan penglihatan mata itu penting untuk dilakukan screening.
Untuk mengetahui apakah ada kemungkinan terhadap bayi mengalami penyakit retinoblastoma.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung, bersama dengan dr. M. Yusran, M.Sc., Sp.M. Rabu (17/2/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)