TRIBUNHEALTH.COM - Keguguran merupakan suatu resiko yang bisa terjadi dalam setiap kehamilan.
Kondisi ini bisa dicegah dengan mendeteksi tanda-tanda keguguran.
Dengan mendeteksi gejala keguguran sedini mungkin, ibu hamil bisa mendapatkan penanganan dan resiko kematian pada janin dapat ditekan.
Gejala yang bisa dideteksi saat mengalami keguguran adalah keluar flek hingga mengalami pendarahan.
Flek yang terjadi sama dengan flek saat menstruasi.
Definisi dari flek adalah keluarnya darah minimal yang berwarna coklat atau merah.
Baca juga: drg. Citra Paramita: Hampir 80-90% Gigi Geraham yang Tumbuh Miring Menimbulkan Infeksi
Ketika mengalami pendarahan akan keluar jaringan atau hasil konsepsi.
Pendarahan atau keluarnya jaringan disertai dengan rasa mulas.
Kram pada perut bagian bawah dan dirasa kram seperti kontraksi biasa sampai ibu hamil mengalami kesakitan.
Selain itu, ketika sudah mulai terjadi infeksi, maka akan muncul demam tinggi.
Komplikasi keguguran saat hamil muda antara lain:
- Resiko pendarahan
Saat terjadi pendarahan, maka pasien bisa mengalami anemia.
Pasien yang mengalami anemia pasti pasien akan merasa lemas, tidak betenaga, mudah lelah, dan sering timbul infeksi.
Baca juga: Gigi Berlubang Terasa Sakit saat Mengunyah Apakah Harus Dicabut? Begini Penjelasan drg. Citra
- Terjadinya infeksi
Saat terjadi infeksi, pasien akan mengalami demam tinggi.
Pasien yang megalami demam tinggi resikonya bisa mengalami syok.
Jika keguguran tidak ditangani dengan baik, akan meninggalkan sisa di dalam rahim pasien.
Apabila meninggalkan sisa, maka akan menimbulkan resiko-resiko lain yaitu akan sulit untuk kehamilan berikutnya, vagina mengalami bau yang tidak sedap, darah tidak pernah berhenti.
Sisa yang dimaksud adalah sisa jaringan atau sisa kehammilan.