Studi Terbaru: 1 dari 6 Orang yang Suntik Botox Alami Komplikasi, Nyeri hingga Serangan Jantung

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi botox

Profesor David Sines, ketua Dewan Gabungan untuk Praktisi Kosmetik, pengawas industri yang mengkampanyekan kontrol yang lebih ketat pada Botox, mengatakan studi baru menggarisbawahi bahwa perawatan itu bisa berbahaya.

Klinik yang memberikan Botox harus memiliki lisensi dan diharuskan untuk melaporkan semua komplikasi sebagai syarat dari izin mereka.

Zargaran mendesak para menteri untuk memperbaiki regulasi sektor kosmetik, termasuk pengungkapan penuh komplikasi.
Temuannya akan dipublikasikan di Journal of Plastic, Reconstructive and Aesthetic Surgery.

Seorang juru bicara MHRA mengatakan: “MHRA mendorong pelaporan efek samping produk toksin botulinum resmi melalui skema kartu kuning. Produk-produk ini dapat memiliki efek samping yang jarang tetapi serius dan hanya boleh diberikan oleh dokter dengan pengalaman yang sesuai.”

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)