TRIBUNHEALTH.COM - Dermatitis atopik (dikenal juga sebagai eksim atopik) adalah bentuk eksim yang paling umum, suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi gatal, kering, dan pecah-pecah.
Dermatitis atopik lebih sering terjadi pada anak-anak, sering berkembang sebelum menginjang usia satu tahun.
Tetapi mungkin juga berkembang untuk pertama kalinya pada orang dewasa, sebagaimana diberitakan TribunHealth.com dari laman resmi National Health Service (NHS), Selasa (24/8/2021).
Ini biasanya merupakan kondisi jangka panjang (kronis), meskipun dapat membaik secara signifikan, atau bahkan hilang sama sekali, pada beberapa anak seiring bertambahnya usia.
Gejala eksim atopik
Baca juga: dr. Kardiana Purnama Dewi Jelaskan Pengobatan Dermatitis Atopik, Begini Ulasannya
Baca juga: Benarkah Konsumsi Reptil Dapat Mengobati Dermatitis? dr. Kardiana: Justru Dapat Memicu Penyakit Lain
Eksim atopik menyebabkan kulit menjadi gatal, kering, pecah-pecah dan perih.
Beberapa orang hanya memiliki bercak-bercak kecil pada kulit kering, tetapi yang lain mungkin mengalami kulit meradang yang meluas di seluruh tubuh.
Kulit yang meradang bisa menjadi merah pada kulit yang lebih terang, dan coklat gelap, ungu atau abu-abu pada kulit yang lebih gelap.
Ini juga bisa lebih sulit dilihat pada kulit yang lebih gelap.
Meskipun eksim atopik dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun, eksim paling sering memengaruhi tangan, bagian dalam siku, bagian belakang lutut, serta wajah dan kulit kepala pada anak-anak.
Orang dengan eksim atopik biasanya mengalami periode ketika gejalanya kurang terlihat, serta periode ketika gejala menjadi lebih parah (flare-up).
Penyebab pasti dari eksim atopik tidak diketahui, tetapi jelas itu bukan karena satu hal.
Baca juga: Dermatitis Atopik Bisa Terjadi Secara Berulang dan Jangka Panjang, Simak Ulasan dr. Kardiana Purnama
Baca juga: Tak Hanya Faktor Bawaan, Dokter Sebut Dermatitis Atopik Bisa Dipicu Debu dan Tungau
Eksim atopik sering terjadi pada orang yang mengalami alergi.
"Atopik" sendiri berarti kepekaan terhadap alergen.
Ini dapat terjadi dalam sebuah keluarga, dan sering berkembang bersamaan dengan kondisi lain, seperti asma dan demam.
Gejala eksim atopik seringkali memiliki pemicu tertentu, seperti sabun, deterjen, stres, dan cuaca.
Terkadang alergi makanan dapat berperan, terutama pada anak kecil dengan eksim parah.
NHS menyarankan untuk membuat buku harian makanan untuk mencoba menentukan apakah makanan tertentu memperburuk gejala.
Tes alergi biasanya tidak diperlukan, meskipun terkadang membantu dalam mengidentifikasi apakah alergi makanan dapat memicu gejala.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)