Medical Sexologist Jelaskan Manfaat Terapi Memperbaiki Kadar Testosteron

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi lingkar pinggang diatas 120 cm berbahaya bagi seorang pria

TRIBUNHEALTH.COM - Testosteron replacement therapy adalah suatu istilah terapi untuk memperbaiki kadar testosteron.

Testosteron pada seorang pria sangat dibutuhkan untuk yang namanya proses metabolisme tubuh.

Testosteron diperlukan untuk memperbaiki jaringan, memperbaiki kebugaran tubuh, memperbaiki imun, memperbaiki memori motorik otak, memperbaiki jaringan tulang dan otot agar semakin banyak, dan juga memperbaiki seksualitas.

Testosteron tidak hanya berkaitan dengan seksualitas.

Baca juga: Dokter Sebut Obat Kumur Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mulut, tapi Bukan untuk Digunakan Tiap Hari

Baca juga: Berikut Ini Jenis Kawat Gigi yang Penting untuk Diketahui dari drg Edy Heriyanto Habar SpOrt (K)

Dilansir oleh Tribunhealth.com, Medical Sexologist dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjelaskan hal ini dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Edukasi Seksual tentang terapi memperbaiki testosteron.

Testosteron berkaitan dengan seorang pria bugar atau tidak dapat dilihat dari testosteron.

Saat ini orang memakai testosteron tidak hanya untuk memperbaiki seksualitas saja.

Namun juga untuk yang namanya profile tubulia.

Ilustrasi pemeriksaan kadar testosteron (jogja.tribunnews.com)

Apabila diperhatikan usia 40 tahun seorang pria banyak yang sudah terkena penyakit jantung maupun terkena stroke.

Sebelum terkena stroke ternyata problemnya adalah jika dilihat dan diukur kadar testosteronnya mengalami kondisi hormonnya berkurang.

Sebenarnya kondisi ini adalah suatu awareness atau kewaspadaan dari seorang pria.

Biasanya kadar testosteron pria berusia di atas 45 tahun kadar testosteronnya berkurang.

Kondisi ini mengancam profile tubuh dia.

Kita ketahui ada istilah yang namanya sindrom metabolik.

Sindrom metabolik terdiri dari beberapa gejala.

Yang pertama adalah tekanan darah tinggi.

Yang kedua, kadar lemak yang meningkat, kolesterol trigliserida meningkat.

Yang ketiga, kadar gula darah juga meningkat.

Yang keempat, profile tubuh dia lebih banyak massa lemak dibandingkan massa otot.

Yang kelima adalah lingkar pinggang di atas 120 cm, berbahaya bagi seorang pria.

Halaman
12