TRIBUNHEALTH.COM - Dermatitis atopik atau biasa dikenal dengan eksim, merupakan penyakit akibat peradangan pada kulit.
Dermatitis atau eksim merupakan suatu peradangan pada kulit dimana gambaran utamanya ada gatal, kronis, kambuh-kambuhan dan jangka panjang.
Biasanya keluhan ini karena ada faktor dari luar dan dari dalam.
Kondisi ini ditandai dengan kondisi kulit memerah, kering, dan pecah-pecah.
Peradangan biasanya berlangsung lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Baca juga: Selain Faktor Genetik, Kebiasaan Ini juga Memengaruhi Perubahan Warna Gigi, Simak Penjelasan Dokter
Selain bisa terjadi pada bayi, dermatitis atopik juga bisa menyerang segala usia.
Sebagian bisa menyebabkan kronis atau bahkan luka.
Berdasarkan gejala, kelainan kulit ini bisa berbeda pada fase yang berdasarkan pada lokasi dan gejala.
Fase dermatitis atopik:
- Fase Infantil (bayi 0-2 tahun)
Kemerahan muncul pada pipi, dahi, dan telinga, leher, dan bisa saja muncul pada sekujur tubuh.
- Fase Anak (2-13 tahun)
Gatal dan kemerahan muncul pada siku, lutut, pergelangan tangan dan kaki, dengan bentuk yang semakin beragam.
Baca juga: Manfaat ASI bagi Ibu dan Anak yang Dijelaskan oleh Ahli Gizi
- Fase Dewasa (diatas 13 tahun)
Daerah yang terkena semakin luas. Bisa muncul di wajah, leher, punggung, lengan, dan lainnya.
Faktor pemicu dermatitis atopik ada dua, yakni dari dalam dan dari luar.
Faktor dari dalam yakni karena genetik.
Faktor pemicu dermatitis atopik dari luar yakni:
- Debu
- Serbuk kayu dan serbuk gypsum