TRIBUNHEALTH.COM - dr Binsar Martin Sinaga menjelaskan cara mengobati delayed ejaculation atau ejakulasi yang tertunda.
Pertama, medical sexologist itu meminta untuk mewaspadai pria yang terlalu 'tahan lama' di ranjang.
Bisa saja hal itu merupakan tanda awal ejakulasi yang tertunda.
"Kemungkinan problem seksual sudah mulai mengancam," papar dr Binsar.
"Apa yang akan kita lakukan?"
Menurutnya, dokter akan menelusuri riwayat penyakit yang pernah dialami penderita.
"Lalu yang kedua, kita akan mengukur kadar hormonnya."
Baca juga: Medical Sexologist Jelaskan Delayed Ejaculation, Ereksi Malah Drop karena Tak Kunjung Ejakulasi
Baca juga: Susah Ereksi? Begini Kata Dokter terkait Penyebab Gangguan Ereksi
"Ketiga, selain testosteron, kita melihat hormon-hormon di otak," tandasnya.
Hormon yang dimaksud adalah FSH dan LH.
"Kita lihat, ada problem tidak yang namanya persyarafan, pembuluh darah, atau organ reproduksi yang bermasalah atau tidak."
Jadi, pengobatan ejakulasi tertunda akan bersifat holistik.
Artinya, berbagai problem lain juga akan menjadi perhatian dokter.
"Pengobatannya cepat. Begitu diobati, maka akan menyembuh. Akan hilang, normal kembali," tandasnya sekali lagi.
Sebelumnya, dr Binsar menjelaskan mengenai pengertian delayed ejaculation.
Baca juga: Apakah Boleh Melakukan Hubungan Suami Istri pada Masa Nifas?
Baca juga: Dok Apa yang Bisa Dilakukan Suami untuk Membantu Istri Pulih Pasca-melahirkan?
Masalah ini merupakan ketidakmampuan pria untuk mencapai orgasme dalam waktu yang normal.
Kendati demikian, tidak ada batasan pasti mengenai waktu.
dr Binsar menjelaskan, yang menjadi patokan adalah jumlah penetrasi organ vital.
Biasanya, pria akan mengalami ejakulasi setelah 30-50 kali penetrasi.
Karenanya, jika lebih dari hal itu, dr Binsar berpesan untuk mulai waspada.
Bukan tidak mungkin, hal itu menjadi tanda masalah kesehatan seksual.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)